Drop Down Menu

Saturday, 20 September 2014

Manusia Berlomba Meninggikan Bangunan


Oleh: Ust. Abu Fatihah Al Adrani



“Kiamat tidak akan terjadi... sehingga orang-orang berlomba-lomba meninggikan bangunan.”

Selamat memasuki era baru. Selamat memasuki dunia abad 21 yang penuh dengan pesona dan keindahan, yang sekiranya raja-raja di abad 7-8 M menyaksikan mereka sangat ingin untuk dibangkitkan kembali. Ya, inilah dunia yang dinubuwatkan oleh Rasulullah saw. Dunia yang menyaksikan bagaimana sebagian besar manusia, dari hari ke hari, semakin haus dan gila terhadap kekayaan. 

Dengan terjadinya revolusi industri yang bermula di Eropa. Manusia semakin mampu mengembangkan teknologi canggih untuk memenuhi segala yang diinginkannya. Gedung-gedung mewah pencakar langit yang menjadi salah satu kebanggaan manusia hedonis merupakan gambaran riil yang hari ini kita saksikan. Perkembangan-perkembangan teknologi, mengingkatnya penggunaan baja dan lift, mempercepat pembangunan struktur-struktur yang disebut pencakar langir. Gedung pencakar langit telah menjadi sebuah bagian terpenting dari arsitektur abad ke-20 dan ke-21. Ia menjadi lambang prestise dan kebanggaan, sebagaimana kebanggaan raja-raja Babilonia di abad sebelum masehi dengan taman-taman tergantungnya. 

Bagi anda yang tinggal di jauh dari keramaian kota, cobalah telusuri daerah perkotaan. Betapa hutan-hutan kayu itu telah berubah menjadi hutan mall, supermarket, bank, kantor, ruko dan pabrik-pabrik industri. Wilayah ibu kota lebih dahsyat lagi, bukan hanya gedung dengan 5 atau enam lantai melainkan hingga 50 lantai. Namun, diluar sana, di negara-negara maju di belahan Amerika dan Eropa, kita akan dibuat takjub lagi dengan gedung-gedung pencakar langit yang tingginya ada yang hampir 1000 meter.

Ya, bila kita perhatikan dengan seksama, maka kita dapati bahwa fenomena gedung pencakar langit dan bangunan-bangunan tinggi itu baru terjadi di penghujung akhir abad ke-19. Yang berarti masa itulah dimulainya kebenaran nubuwat Rasulullah saw. 

Dalam riwayat Bukhari dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw bersabda: 

“Kiamat tidak akan terjadi... Sehingga orang-orang berlomba-lomba meninggikan bangunan.” 

Dalam riwayat Muslim: 

“Dan kamu melihat orang-orang yang tidak beralas kaki dan bertelanjang badan, para penggembala kambing, yang berlomba-lomba meninggikan bangunan.” 

Dalam riwayat lain disebutkan: 

“Jika para penggembala anak kambing berlomba-lomba meninggikan bangunan, maka itulah salah satu tanda-tandanya.” 

Manusia-manusia gunung juga akan berlomba membangun gedung pencakar langit. 

Pada Nubuat di atas Rasulullah saw mengabarkan bahwa manusia yang akan membangun gedung-gedung tersebut adalah penduduk gunung yang tidak memiliki apa-apa. Tentu saja, jawaban Rasulullah saw atas pertanyaan sahabat tersebut bukan bersifat membatasi. Orang-orang yang akan membangun gedung pencakar langit itu bukan hanya orang-orang Arab, melainkan bangsa-bangsa lain juga akan melakukannya. Bahkan pada realitanya bangsa-bangsa non Arablah yang lebih dominan membangunnya di awal-awal kemunculan gedung-gedung pencakar ini. 

Penyebutan Rasulullah saw bahwa manusia akan membangun gedung-gedung tersebut adalah penduduk gunung yang tidak memiliki apa-apa adalah gambaran kontras bila dipadukan dengan kondisi masyarakat saat itu. Jawaban itu tentu saja mengejutkan banyak sahabat yang mendengarnya. Namun, demikianlah kebenaran nubuwat beliau. Nampak mustahil akan terjadi pada masa itu, akan tetapi telah menjadi kenyataan pada masa sekarang.

Meski demikian, pada titik ini mungkin ada sedikit kemusykilan tentang siapakah para penggembala kambing dan orang yang tidak beralas kaki, bagaimana mungkin kelompok bawahan seperti mereka mampu membangun gedung-gedung bertingkat? Dari mana mereka mampu membangun gedung-gedung pencakar langit itu? 

Dalam hal ini sebagian sahabat ada yang menanyakan hal itu kepada Nabi saw, hal itu sebagaimana yang disebutkan dari Ibnu Abbas ra, ia bertanya kepada Rasulullah saw “Wahai Rasulullah, siapakah para penggembala kambing yang tidak beralas kaki dan bertelanjang badan, kelaparan, dan miskin itu?” Beliau bersabda: “Orang-orang Arab.”

Nampaknya, inilah yang sedang disaksikan oleh seluruh dunia. Bangsa Arab yang awalnya hanya bekerja pada sektor peternakan kambing, menggembala unta dan sapi, tidak beralas kaki, kini tinggal di perkotaan lalu membangun gedung-gedung pencakar langit. Lihatlah, bagaimana negeri Arab yang tadinya hanya padang pasir tandus kini telah berubah menjadi pusat peradaban dunia, daerahnya banyak didirikan bangunan-bangunan tinggi, hotel-hotel mewah, kantor-kantor dan lain sebagainya. Mereka hancurkan gunung-gunung batu itu dengan alat-alat berat, lalu mereka buat bangunan-bangunan mewah di atasnya. Bahkan negeri gurun itu beberapa wilayahnya kini menjadi daerah yang paling mahal harga tanahnya. Siapakah yang mendirikannya? Tentunya mereka adalah bangsa Arab yang telah dibukakan bagi mereka ladang-ladang minyak bumi denga mereka tukar dengan peralatan modern dan gedung-gedung pencakar langit. Kekayaan minyak bumi yang dimiliki oleh bangsa Arab itulah yang dijadikan modal bagi mereka untuk membangun peradaban modernnya. Abad 20-21 merupakan jawaban atas statemen Rasulullah saw tentang munculnya fenomena manusia gunung yang mampu membangun gedung-gedung pencakar langit. 




*diambil dari Makalah Utama Majalah Taujih Edisi Mei 2014

No comments:

Post a Comment