Oleh: Ust. Abu Fatihah Al Adrani
“Kiamat tidak akan terjadi... sehingga orang-orang berlomba-lomba
meninggikan bangunan.”
|
Selamat memasuki era baru.
Selamat memasuki dunia abad 21 yang penuh dengan pesona dan keindahan, yang
sekiranya raja-raja di abad 7-8 M menyaksikan mereka sangat ingin untuk
dibangkitkan kembali. Ya, inilah dunia yang dinubuwatkan oleh Rasulullah saw.
Dunia yang menyaksikan bagaimana sebagian besar manusia, dari hari ke hari,
semakin haus dan gila terhadap kekayaan.
Dengan terjadinya revolusi
industri yang bermula di Eropa. Manusia semakin mampu mengembangkan teknologi
canggih untuk memenuhi segala yang diinginkannya. Gedung-gedung mewah pencakar
langit yang menjadi salah satu kebanggaan manusia hedonis merupakan gambaran
riil yang hari ini kita saksikan. Perkembangan-perkembangan teknologi,
mengingkatnya penggunaan baja dan lift, mempercepat pembangunan
struktur-struktur yang disebut pencakar langir. Gedung pencakar langit telah
menjadi sebuah bagian terpenting dari arsitektur abad ke-20 dan ke-21. Ia
menjadi lambang prestise dan kebanggaan, sebagaimana kebanggaan raja-raja
Babilonia di abad sebelum masehi dengan taman-taman tergantungnya.
Bagi anda yang tinggal di jauh
dari keramaian kota, cobalah telusuri daerah perkotaan. Betapa hutan-hutan kayu
itu telah berubah menjadi hutan mall, supermarket, bank, kantor, ruko dan
pabrik-pabrik industri. Wilayah ibu kota lebih dahsyat lagi, bukan hanya gedung
dengan 5 atau enam lantai melainkan hingga 50 lantai. Namun, diluar sana, di
negara-negara maju di belahan Amerika dan Eropa, kita akan dibuat takjub lagi
dengan gedung-gedung pencakar langit yang tingginya ada yang hampir 1000 meter.
Ya, bila kita perhatikan dengan
seksama, maka kita dapati bahwa fenomena gedung pencakar langit dan
bangunan-bangunan tinggi itu baru terjadi di penghujung akhir abad ke-19. Yang
berarti masa itulah dimulainya kebenaran nubuwat Rasulullah saw.
Dalam riwayat Bukhari dari Abu
Hurairah bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Kiamat tidak akan terjadi... Sehingga orang-orang berlomba-lomba
meninggikan bangunan.”
Dalam riwayat Muslim:
“Dan kamu melihat orang-orang yang tidak beralas kaki dan bertelanjang
badan, para penggembala kambing, yang berlomba-lomba meninggikan bangunan.”
Dalam riwayat lain disebutkan:
“Jika para penggembala anak kambing berlomba-lomba meninggikan
bangunan, maka itulah salah satu tanda-tandanya.”
Manusia-manusia gunung juga akan berlomba membangun gedung pencakar
langit.
Pada Nubuat di atas Rasulullah
saw mengabarkan bahwa manusia yang akan membangun gedung-gedung tersebut adalah
penduduk gunung yang tidak memiliki apa-apa. Tentu saja, jawaban Rasulullah saw
atas pertanyaan sahabat tersebut bukan bersifat membatasi. Orang-orang yang
akan membangun gedung pencakar langit itu bukan hanya orang-orang Arab,
melainkan bangsa-bangsa lain juga akan melakukannya. Bahkan pada realitanya
bangsa-bangsa non Arablah yang lebih dominan membangunnya di awal-awal
kemunculan gedung-gedung pencakar ini.
Penyebutan Rasulullah saw bahwa
manusia akan membangun gedung-gedung tersebut adalah penduduk gunung yang tidak
memiliki apa-apa adalah gambaran kontras bila dipadukan dengan kondisi
masyarakat saat itu. Jawaban itu tentu saja mengejutkan banyak sahabat yang
mendengarnya. Namun, demikianlah kebenaran nubuwat beliau. Nampak mustahil akan
terjadi pada masa itu, akan tetapi telah menjadi kenyataan pada masa sekarang.
Meski demikian, pada titik ini
mungkin ada sedikit kemusykilan tentang siapakah para penggembala kambing dan
orang yang tidak beralas kaki, bagaimana mungkin kelompok bawahan seperti
mereka mampu membangun gedung-gedung bertingkat? Dari mana mereka mampu
membangun gedung-gedung pencakar langit itu?
Dalam hal ini sebagian sahabat
ada yang menanyakan hal itu kepada Nabi saw, hal itu sebagaimana yang disebutkan
dari Ibnu Abbas ra, ia bertanya kepada Rasulullah saw “Wahai Rasulullah,
siapakah para penggembala kambing yang tidak beralas kaki dan bertelanjang
badan, kelaparan, dan miskin itu?” Beliau bersabda: “Orang-orang Arab.”
Nampaknya, inilah yang sedang
disaksikan oleh seluruh dunia. Bangsa Arab yang awalnya hanya bekerja pada
sektor peternakan kambing, menggembala unta dan sapi, tidak beralas kaki, kini
tinggal di perkotaan lalu membangun gedung-gedung pencakar langit. Lihatlah,
bagaimana negeri Arab yang tadinya hanya padang pasir tandus kini telah berubah
menjadi pusat peradaban dunia, daerahnya banyak didirikan bangunan-bangunan
tinggi, hotel-hotel mewah, kantor-kantor dan lain sebagainya. Mereka hancurkan
gunung-gunung batu itu dengan alat-alat berat, lalu mereka buat
bangunan-bangunan mewah di atasnya. Bahkan negeri gurun itu beberapa wilayahnya
kini menjadi daerah yang paling mahal harga tanahnya. Siapakah yang
mendirikannya? Tentunya mereka adalah bangsa Arab yang telah dibukakan bagi
mereka ladang-ladang minyak bumi denga mereka tukar dengan peralatan modern dan
gedung-gedung pencakar langit. Kekayaan minyak bumi yang dimiliki oleh bangsa
Arab itulah yang dijadikan modal bagi mereka untuk membangun peradaban
modernnya. Abad 20-21 merupakan jawaban atas statemen Rasulullah saw tentang
munculnya fenomena manusia gunung yang mampu membangun gedung-gedung pencakar
langit.
*diambil dari Makalah
Utama Majalah Taujih Edisi Mei 2014
No comments:
Post a Comment