Drop Down Menu

Tuesday, 30 September 2014

Jual Beli Yang Diberkahi

Oleh: Ust. Taufiqurrahman


Dalam sebuah hadits disebutkan,“Dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw bersabda:

“Sesungguhnya seseorang di antara kamu mencari seikat kayu bakar, lalu dipanggul di atas punggungnya itu lebih baik dari pada meminta-minta kepada orang lain, ia diberi maupun ditolak” (HR. Tirmidzi & Nasa’i).

Satu hadits di atas cukuplah memberikan motivasi bagi kita. Untuk semangat melakukan usaha dan peringatan bagi kita dari meminta-minta, memakan harta dengan jalan yang bathil, dan memakan harta riba.Di tengah derasnya arus dunia, banyak orang yang lalai akan akhirat dan lebih mengejar kepuasan dunia dengan cara apa saja. Meskipun melanggar syariat Robbnya, diantaranya adalah jual-beli. Sebagai seorang mukmin yang bertakwa kepada Allah, hendaknya jual beli kita tidak hanya sekedar untuk meraup keuntungan dunia semata. Akan tetapi, juga untuk meraup pahala dan berkah yang melimpah di sisi-Nya. 

Mendidik Anak Yakin Pada Diri Sendiri


Oleh: Ustadzah Suryani Arfa


“Bagaimanakah seorang pemuda bernama Usamah bin Zaid bin Harisah dapat memimpin pasukan besar melawan Imperium Romawi dalam usianya yang baru 17 tahum?
Serupa apakah ia? Apakah ia terlahir dengan fisik yang rupawan atau berasal dari keturunan kaya atau terpandang?"

Ternyata bukan, Usamah bukan pemuda yang menonjol karena tampan atau kaya. Meskipun memang ia terlahir dari sahabat kesayangan Rasulullah yaitu Zaid bin Harisah. Tapi ia tidak dikenal karena ketokohan ayahnya saja. Ia adalah pemuda mulia yang memiliki paduan dari kekuatan iman, kematangan jiwa dan kekokohan karakter. Paduan unggul inilah yang mengantarkannya untuk memiliki sifat yakin pada diri sendiri. Sehingga ia mampu memimpin pasukan yang terdiri dari para sahabat mulia untuk menyerang musuh yang kekuatannya juga bukan sembarangan dalam usia yang hari ini anak-anak kita mungkin masih sibuk dengan gadget dan urusan pribadinya.

Ber-Tuhan Dulu atau Beragama Dulu?



Edisi III Dzulqa'idah 1435H / September 2014 M


Oleh: Musthafa Salim

Seringkali kita rancu menentukan prioritas, manakah yang harus kita dahulukan megenal Allah dulu atau mengenal agama dulu? Sampai saat ini para ulama belum menjawab pertanyaan mendasar ini. Ironisnya, malah mereka lebih sibuk menjawab berbagai pertanyaan mengenai fikih Islam melalui berbagai pendekatan dan pandangan ulama-ulama yang lebih masyhur sebelumnya. Bukankah hal-hal yang terkait dengan akidah atau prinsip keimanan kepada Allah yang Maha Kuasa jauh lebih mendasar dibanding masalah fikih (syariyyah fiqhiyah). Tulisan ini tidak dimaksudkan untuk meminggirkan ilmu fikih dalam kehidupan beragama, namun saya ingin berbagi pemahaman mengenai manakah sesungguhnya yang lebih dahulu dikedepankan dalam sistem keberagaman kita, bertuhan dulu atau beragama dulu? Atau dengan kata lain, memahami ilmu tauhid dulu atau berilmu fikih dulu?

Monday, 29 September 2014

Menjemput Hidayah

Semenanjung canda, tawa dan kebersamaan itu mungkin tak akan dan tak dapat ku ulangi lagi. Karena itu hanyalah masa lalu yang membuatku jauh dari Allah. Menenggelamkanku dalam dosa-dosa yang seharusnya tak ku jamah dan menarikku ke dalam dunia yang sesat dan menyesatkan.

Aku adalah seorang gadis polos korban broken home. Kedua orang tuaku cerai. Ayahku nikah lagi dan ibuku merantau keluar negeri. Sehingga sangat sulit untuk mendapat kabar dari beliau. Hari-hariku diiringi oleh duka dan isak tangis. Tak ada yang mempedulikanku. Dan semua inilah yang menyebabkanku jauh dari kehangatan keluarga. Ini adalah pemicu yang menjerumuskanku menjadi anak punk.

Umar bin Abdul Aziz Cermin Pemimpin Merakyat


Oleh: Ust. Ahsanul Huda


Siapa yang tak kenal denga Khalifah Uman bin Abdul Aziz. Sosok pemimpin adil, arif, lagi berilmu. Beliau adalah gambaran pemimpin sejati yang sangat sulit untuk ditemukan pada saat ini. Banyak kisah teladan yang beliau tinggalkan untuk para peniti kebenaran. Salah satunya adalah sifat zuhud yang dipraktekkan oleh beliau sebagai bentuk aplikasi dari hadits Rasulullah saw.

Rasulullah saw bersabda:

Dari Sahl bin Sa’ad As-Sa’idi ra dia berkata, “Seseorang mendatangi Rasulullah saw, maka dia berkata, “Ya Rasulullah tunjukkan kepadaku suatu amalan yang apabila aku mengerjakannya Allah dan manusia akan mencintaiku.” Maka Beliau bersabda: “Zuhudiah terhadap dunia, maka kamu akan dicintai Allah, dan zuhudiah terhadap apa yang ada pada manusia, maka kamu akan dicintai manusia.” (HR. Ibnu Majah)

Sunday, 28 September 2014

Do’a Yang Sering Dibaca Rasulullah saw

Dari Syahr bin Husyab berkata, “Saya bertanya kepada Ummu Salamah ra: “Wahai Ummul Mukminin! Do’a apa yang paling banyak dibaca Rasulullah saat beliau berada di sisi anda?” Beliau menjawab: “Do’a yang paling banyak beliau baca adalah:

“Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.”
(HR. At Tirmidzi)





*diambil dari Mutiara Hadits Majalah Taujih Edisi Mei 2014

Bahaya Sifat Sombong (II)

Penyunting: Khoiru da’i


Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi kita, Nabi Muhammad Shallallu ‘Alaihi Wasallam, beserta para keluarganya juga orang-orang yang senantiasa istiqomah berada di atas jalan-Nya.

Pada kesempatan kali ini kita akan mengangkat tema tentang sifat sombong. Makalah ini kita sarikan dari kumpulan khutbah Syeikh Abdul Muhsin Muhammad Qosim.



Para Jamaah Sekalian

Karena sangat buruknya sifat sombong sampai-sampai Nabi Allah Musa alaihi salam berlindung kepada Allah dari orang-orang sombong. Allah berfirman:

“Dan Musa berkata: “Sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhanku yang juga Tuhanmu dari setiap orang yang menyombongkan diri yang tidak beriman kepada hari berhisab”. (Ghafir: 27)

Saturday, 27 September 2014

Keutamaan Shalat Isya’ & Shalat Subuh Berjamaah

Dari Utsman bin Affan ra berkata:

Saya mendengar Rasulullah saw bersabda:

“Barangsiapa yang melakukan Shalat Isya’ secara berjama’ah, maka seakan-akan ia telah melakukan shalat separuh malam. Dan barangsiapa melakukan shalat subuh berjama’ah, maka seakan-akan ia melakukan shalat semalam suntuk.”
(Shahih Muslim)



*diambil dari Mutiara Hadits Majalah Taujih Edisi Mei 2014

Bahaya Sifat Sombong (I)


Penyunting: Khoiru da’i


Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam, shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi kita, Nabi Muhammad saw, beserta para keluarganya juga orang-orang yang senantiasa istiqomah berada di atas jalan-Nya. Pada kesempatan kali ini kita akan mengangkat tema tentang sifat sombong. Makalah ini kita sarikan dari kumpulan khutbah Syeikh Abdul Muhsin Muhammad Qosim.

Ayyuhal Muslimun...!

Akar dari segala macam akhlaq buruk adalah kesombongan. Kesombongan adalah sifat iblis. Karena sifat tersebut ia merasa iri terhadap Adam as. Bahkan, karena sifat tersebut dia enggan tunduk dan patuh kepada perintah Allah swt. Allah berfirman: 

“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali iblis, ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.” (Al Baqarah: 34)

Friday, 26 September 2014

Santunan Tholibul ‘ilmi

Dari Abu Darda ia berkata: Saya mendengar Nabi saw bersabda: “Pertemukanlah aku dengan orang-orang lemah (miskin) diantara kalian! Sungguh, kalian diberi rizki dan ditolong itu karena (adanya) orang-orang lemah kalian.” (HR. Tirmidzi)

 



*diambil dari Mutiara Hadits Majalah Taujih Edisi Mei 2014

ASBABUN NUZUL HAJI (Bagian Pertama)



Edisi 44 Tahun XXIII – Dzulhijjah 1435 H/ September 2014 M


Sesungguhnya Safa dan Marwah adalah sebahagian dari syi’ar Allah. Maka barang siapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber-‘umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sai antara keduanya. Dan barang siapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui.
(QS Al Baqarah [2]: 158)

Salah satu yang penting untuk kita lakukan kajian tehadap Al Quran adalah tentang asbabun nuzul atau sebab-sebab turunnya ayat Al Quran. Selain kita juga tahu mengapa suatu ayat diturunkan, ada hikmah yang bisa kita dapatkan diantaranya ayat-ayat yang ada hubunganya dengan ibadah haji.

Catatan Soal Jumatan

Edisi 41 Tahun XXIII – Dzulqoidah 1435 H / September 2014 M



Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan sembahyang pada hari Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. 
Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.
Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhutbah).
Katakanlah: “Apa yang di sisi Allah adalah lebih baik daripada permainan dan perniagaan”, dan Allah Sebaik-baiknya Pemberi Rezeki.
(QS Al Jumuah [62]: 9-11)

Setiap hari saya penulis status facebook dan disebarkan juga melalui grup di Blackberry, Whatsapp dan disebarluaskan juga melalui media sosial itu. Berbagai hal ditulis untuk mengingatkan, memotivasi dan menyampaikan ida-ide segar bagi umat Islam. Salah satunya tentang ibadah Jumat, ibadah yang sangat penting sehingga harus mendapat perhatian besar dari umat Islam. Karena itu, beberapa catatan soal Jumatan saya himpun melalui tulisan ini.

Thursday, 25 September 2014

Al-Mukmin



“Dialah Allah. Tidak ada ilah yang patut diibadahi kecuali Dia. Dialah Al-Malik, Al-Quddus, As-Salaam, Al-Mukmin, Al-Muhaimin, Al-Aziz, Al-Jabbar, Al-Mutakabbir. Maha suci Allah dari Apa yang mereka persekutukan.” QS Al-Hasyr: 23)

Makna Al-Mukmin

Secara bahasa Al-Mukmin berarti at-Tasdiq (pembenaran) dan al-Amaan (memberi rasa aman), yang merupakan lawan kata dari Al-Ikhafah (memberi rasa takut). (Lisanul ‘Arab 1/140-141)

Hukum Mengembalikan Barang Yang Sudah Di Beli

Pertanyaan


Bolehkah kita mengembalikan barang yang telah kita beli atau membatalkan jual beli? Saya pernah dengar bahwa islam membolehkan khiyar, terus bagaimana hukumnya toko yang menuliskan “Barang yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan lagi”. Benar atau tidak?

Wednesday, 24 September 2014

6 Amalan Utama di Awal Dzulhijah

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.

Alhamdulillah, bulan Dzulhijah telah menghampiri kita. Bulan mulia dengan berbagai amalan mulia terdapat di dalamnya. Lantas apa saja amalan utama yang bisa kita amalkan di awal-awal Dzulhijah? Moga tulisan sederhana berikut bisa memotivasi saudara untuk banyak beramal di awal Dzulhijah.

Hukum Mengangkat Tangan Setiap Raka’at


Pertanyaan


Apakah mengangkat tangan dalam shalat itu dilakukan setiap rekaat? Saya melihat banyak teman-teman yang melakukan hal itu.
 

Salah Satu Bacaan Istighfar Yang Utama

“Barangsiapa mengucapkan: “aku memohon ampun kepada Allah, Yang tiada Ilah yang berhak diibadahi kecuali Dia. Yang Maha hidup lagi berdiri sendiri, Yang Maha menerima taubat. Aku bertaubat kepada-Nya. Allah mengampuni dosa-dosanya meskipun ia lari dari peperangan.”
(HR Tirmidzi dishahihkan oleh Adz-Dzahabi Al-Hakim dan Al-Albani).





*diambil dari Makalah Utama Majalah Taujih Edisi Juni 2014

Tuesday, 23 September 2014

Ghuluw Menghilangkan Kelembutan


Oleh: Ust. Oemar Mita, Lc


Fitnah ghuluw dalam agama tak ubahnya seperti sutra yang lembut dan halus. Ia memasuki hati tanpa terasa dan nyaris tanpa disadari merasuki hati untuk menjadi sombong dan merendahkan saudara imannya.
 
Ia pula sebagaimana rayap yang mampu menghilangkan kebaikan agamanya karena melewati batasan yang ditetapkan oleh Rasul. Sehingga kelak ia tidak akan pernah mendapat syafaat sang Nabi sebagaimana ditegaskan oleh lisan beliau:
 
“Dua kelompok yang tidak akan mendapat syafaatku kelak (pada hari kiamat), pemimpin yang dzalim dan orang yang ghuluw, (mereka) keluar dari kebenaran (HR. Ath Thabrani dihasankan oleh Albani)

Duka Tahun Baru

Story by: Jundii Al-Kayyis


“Bentangan langit hitam tergelar. Pekat. Kelam tak berbintang. Namun ruahan hujan menderas, mendenting menyentuh bumi. Beralun dalam serenade, seakan bernyanyi. Menyanyikan lagu hujan. Hembusan angin mendesau, menyisir bulu kuduk, menembus tiap inchi pori-pori tubuh, menghunjamkan dingin yang menusuk tulang.”

Malam kian larut. Menyeret setiap detiknya menuju kegelapan yang kian pekat. Tapi mataku bertahan. Tak hendak menuruti keinginan tuannya untuk terpejam. Berkedip-kedip dalam keremangan, menyasar setiap sudut yang mampu tertangkap kornea dari tempatku merebah. Sementara jutaan neuron dalam otakku menyala, menyambung satu sama lain, memutar potongan-potongan gambar yang tersimpan dalam memori, bagai film lama yang diputar kembali. Dan rasioku pun melesat, melintasi dimensi ruang dan waktu. Melempar ingatanku jauh ke masa lalu. Mataku basah. Air mata merembes begitu saja dari kedua sudutnya. Ingatanku terheti pada seringai polos dan senyum kekanakan. Tergurat di siluet wajah yang tak mungkin lagi dapat ku temui kini. Batinku sesak... pikiranku kalut. Hujan di luar benar-benar menghadirkan kembali atmosfer malam itu...

Monday, 22 September 2014

Melawan Kejahatan Seksual


Kasus-kasus pelecehan anak kembali marak. Bahkan mencapai titik kejut di luar dugaan. Sekolah JIS (Jakarta International School) terkena kasus berat. Beberapa karyawannya berkomplot melakukan pelecehan seksual kepada anak-anak TK. Belum reda berita heboh tersebut, muncul kabar lebih mengerikan lagi. Seorang pemuda sukabumi yang dikenal dengan sebutan Emon melakukan seksual kepada lebih dari seratus bocah di bawah usia.

Sebelumnya kasus-kasus seksualitas juga muncul di permukaan. Kasus perkosaan, kasus video mesum anak SMA bahkan SMP, dan sebagainya. Kejahatan syahwat ternyata telah menyerang segenap anak bangsa.

Bekal Bagi Suami Dalam Berumah Tangga

Oleh: Usth. Siswati Ummu Ahmad


Pernikahan merupakan suatu perjanjian besar, yang menjadi sunah Nabi. Sehingga tak pantas dijadikan permainan, atau uji coba sesuai kehendak hati. Karena itu sebagian besar orang, menghendaki melakukannya sekali saja untuk seumur hidup. Sebagian lagi beranggapan, sangat sulit membangun keluarga sakinah, mawadah, dan rahmah. Bagi mereka, impian untuk memiliki keluarga yang utuh dan langgeng ibarat mengimpikan surga dunia, yang tak pernah tercipta. Fakta-fakta buruk kehidupan rumah tangga yang terjadi di masyarakat, seolah makin mengokohkan asumsi sulitnya menjalani kehidupan rumah tangga. Tak jarang bila akhirnya, sebagian orang menjadi enggan menikah, atau menunda-nunda pernikahannya, karena merasa belum siap atau takut terhadap konsekuensi dari sebuah ikatan pernikahan itu sendiri. Padahal sebenarnya tidak demikian. Selagi memiliki kuncinya, pasti tidak sulit untuk menggapai semua impian itu.

Berikut ini adalah beberapa gambaran tentang bekal utama yang harus dimiliki laki-laki dalam membangun kehidupan rumah tangga.

Sunday, 21 September 2014

Resepsi Pernikahan

Oleh: Ust. Taufiqurrohman


Masyarakat biasa mengadakan resepsi pernikahan atau walimah. Bentuk dan jenis penyelenggaraannya pun beragam sesuai dengan adat kebiasaan setempat.

Sungguh sangat disayangkan ketika dua pasangan telah bertaut menjadi satu dalam sebuah ikatan pernikahan yang suci, namun kesucian itu harus dikotori dengan adanya penyelenggaraan walimah yang jauh dari koridor syar’i. Keberkahan pun berkurang seiring dengan kemaksiatan yang terjadi selama walimah berlangsung. Akankah hal itu terjadi pada kita?

Cahaya Hati

Oleh: Ust. Qosdi Ridwanullah


“Barangsiapa yang Allah kehendaki untuk mendapat hidayah maka Allah longgarkan dadanya untuk menerima Islam” (QS. Al An’am: 125)

Satu karunia tersendiri Allah telah memilih kita di antara para hamba-Nya menjadi seorang muslim. Agama yang Allah pilihkan untuk kita, agar nilai kemuliaan tetap terjaga. Tanpa Islam, maka nilai kita turun menjadi seburuk makhluk. Firman-Nya: 

“Kemudian Kami kembalikan ia ke tempat yang paling bawah.” (At Tin: 6)

Saturday, 20 September 2014

Meninggalkan Dunia Demi Meraih Surga

Lembaran hidup khalifah Umar bin Abdul Aziz diwarnai dengan semerbak aroma mewangi. Bahkan lebih wangi dari aroma misk dan lebih asri dari taman bungan yang indah. Kisah hidup yang mengagumkan laksana taman yang harum semerbak, di manapun Anda singgah di dalamnya yang ada hanyalah suasana yang sejuk di hati.

Kisah ini dituturkan oleh Ibnu Abdil Hakam kepada kita di dalam kitabnya yang berharga “Siirah Umar bin Abdul Aziz” (perjalanan hidup Umar bin Abdul Aziz). Beliau berkata: “Menjelang wafatnya Umar, masuklah Maslamah bin Abdul Malik dan berkata, ‘Wahai amirul mukminin sesungguhnya Anda melarang anak-anak Anda mendapatkan harta yang ada ini. Maka alangkah baiknya jika Anda mewasiatkan kepadaku atau orang yang Anda percaya di antara keluarga Anda untuk anak-anak Anda.”

Manusia Berlomba Meninggikan Bangunan


Oleh: Ust. Abu Fatihah Al Adrani



“Kiamat tidak akan terjadi... sehingga orang-orang berlomba-lomba meninggikan bangunan.”

Selamat memasuki era baru. Selamat memasuki dunia abad 21 yang penuh dengan pesona dan keindahan, yang sekiranya raja-raja di abad 7-8 M menyaksikan mereka sangat ingin untuk dibangkitkan kembali. Ya, inilah dunia yang dinubuwatkan oleh Rasulullah saw. Dunia yang menyaksikan bagaimana sebagian besar manusia, dari hari ke hari, semakin haus dan gila terhadap kekayaan. 

Dengan terjadinya revolusi industri yang bermula di Eropa. Manusia semakin mampu mengembangkan teknologi canggih untuk memenuhi segala yang diinginkannya. Gedung-gedung mewah pencakar langit yang menjadi salah satu kebanggaan manusia hedonis merupakan gambaran riil yang hari ini kita saksikan. Perkembangan-perkembangan teknologi, mengingkatnya penggunaan baja dan lift, mempercepat pembangunan struktur-struktur yang disebut pencakar langir. Gedung pencakar langit telah menjadi sebuah bagian terpenting dari arsitektur abad ke-20 dan ke-21. Ia menjadi lambang prestise dan kebanggaan, sebagaimana kebanggaan raja-raja Babilonia di abad sebelum masehi dengan taman-taman tergantungnya. 

Friday, 19 September 2014

Keutamaan Berdo’a Pertiga Malam Terakhir


Dari Abu Hurairah, Bahwa Rasulullah bersabda: “Rabb kita (Allah) turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang terakhir setiap malam. Allah berfirman: “Siapa yang berdo’a kepada-Ku pasti Kukabulkan, Siapa yang meminta kepada-Ku pasti Aku beri. Siapa yang memohon ampun kepada-Ku pasti Kuampuni”. 
(HR Bukhari-Muslim)



*diambil dari Makalah Utama Majalah Taujih Edisi Juni 2014

Tata Cara Sujud Tilawah

Pertanyaan:

Assalamualaikum Wr Wb, 

Ada satu hak yang ingin saya tanyakan mengenai tata cara sujud tilawah. Sebenarnya bagaimana cara sujud tilawah yang benar, yakni ketika sampai kita “sujud” atau harus menyelesaikan sampai akhir ayat, baru sujud?

Target Hidup

Edisi 308 / SeptemberTh. 2014

Dalam Islam kita memiliki penetapan target yang jelas. Ajaran pertama yang dibawa Nabi saw kepada bangsa Quraisy adalah, “Ucapkan la ilaha illallah.”

Mereka menawarkan banyak hal kepada Nabi saw, “Apa yang kau inginkan? Engkau menginginkan isteri? Kami akan carikan isteri untukmu. Engkau menginginkan kekuasaan? Kami akan berikan kekuasaan padamu. Engkau menginginkan harta? Kami akan kumpulkan harta untukmua.” “Yang kuinginkan hanya satu kalimat,” ujar beliau. “Kami bisa memberimu seratus kalimat.” Jawab mereka. “Ucapkan la ilaha illallah.” “Kalau ini kamu tidak kuasa untuk mengucapkannya.”

Masjid Dan Dua Abdurrahman



Edisi 43 Tahun XXIII – Dzulqoidah 1435 H/ September 2014 M

 

“Dan dari mana saja kamu ke luar, maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram; sesungguhnya ketentuan itu benar-benar sesuatu yang hak dari Tuhanmu. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan. (Al-Baqarah [2]: 147)


Abdurrahman yang saya maksud dalam tulisan ini bukanlah sahabat Nabi atau ulama besar, tapi orang biasa yang terkait dengan masjid dan kita bisa mengambil pelajaran dari keduanya. Ini amat penting karena komitmen kita kepada masjid harus selalu kita tingkatkan.

Thursday, 18 September 2014

Al Muhaimin

Oleh: Ust. Syahidan Sulthoni S.Psi


Pada edisi yang lalu sudah kita kaji bersama nama Allah Al-Mukmin, nah pada kesempatan kali ini akan kita kaji bersama nama Allah Al-Muhaimin, yang memiliki kedekatan makna dengan Al-Mukmin. Secara etimologis kata Al-Muhaimin menurut sebagan ulama’ berarti “Yang memberi rasa aman orang lain dari ketakutan”. Sebagian ulama lain mengatakan bahwa Al-Muhaimin secara bahasa berarti “Mu’taman (yang memegang amanah)”. Ada juga yang berpendapat bahwa artinya adalah “Ar-Raqib Al-Hafidz (yang mengawasi dan menjaga)” (Lisanul ‘Arab 5/4705). Sebagian yang lain mengartikannya dengan “Asy-Syahid (yang menjadi saksi)” (Tafsir Al-Qurtubi 6/210). Nama ini tercantum dalam surat Al-Hasyr ayat 23 dan Al-Maidah ayat 48. Allah berfirman:

“Dan kami telah menurunkan kitab (Al-Qur’an) dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya” (QS Al-Maidah: 46).

Wednesday, 17 September 2014

Kesuksesan Pendidikan Generasi Shahabat

Moral generasi muda saat ini sungguh memprihatinkan. Pornografi dan pergaulan bebas di kalangan pelajar sangat mengerikan. Padahal mereka merupakan generasi penerus bagi bangsa Indonesia.

Indonesia tahun 2008 masuk dalam 10 besar negara pengakses situs pornografi di dunia maya. Menurut data Kementerian Komunikasi dan Informatika, setiap tahun peringkat tersebut selalu mengalami kenaikan.

Menurut data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) saat ini Indonesia sudah menduduki peringkat pertama dalam aktivitas negatif itu. Ironisnya lagi, di antara para pengangkses situs porno itu adalah anak-anak di bawah umur, kata psikolog klinis sekaligus aktivis AIDS, Baby Jim Aditya.

“Berdasarkan riset, sebanyak 68 persen siswa SD sudah pernah ikut-ikutan mengakses situs porno,” ujarnya.

Tuesday, 16 September 2014

Berlomba Jannah



Oleh: Ust. Qosdi Ridwanullah

 

 “Dan untuk kenikmatan jannah yang seperti itulah manusia hendaknya saling berlomba-lomba” (QS Al-Muthaffifin: 26)

Jannah adalah puncak kenikmatan yang tidak dapat disetarakan dengan kenikmatan dunia apapun. Rasulullah memisalkan kenikmatan dunia dibanding kenikmatan akhirat dengan sabdanya: “Tiadalah permisalan kenikmatan dunia dibanding dengan kenikmatan akherat melainkan seperti salah seorang diantara kalian memasukkan jari telunjuknya ke air laut, maka lihatlah betapa berapa air laut yang bersamanya.” (Ahmad).

Tuesday, 9 September 2014

Mengkafani Jenazah (oleh Prof. Dr. Nasarudin Umar)



By Prof. Dr. Nasaruddin Umar

Mengkafani mayat juga bagian dari yang harus dilakukan bagi pengurusan Jenazah. Setelah dimandikan, mayat dipindahkan ke tempat lain yang telah ditentukan dengan posisi kepala lebih tinggi dan dalam keadaan auratnya tertutup.

Setelah itu,mayat akan dibungkus kain kafan dengan cara sebagai berikut :

  1. Kain Kafan warna putih, tersusun tiga lapis, sesuai dengan ukuran mayat
  2. Bagian kepala dan kaki dilebihkan untuk memudahkan pengikatan kain kafan.
  3. Disiapkan pengikat, sebaiknya dari bahan kain kafan itu sendiri untuk mengikat bagian atas kepala, leher, dada, perut, punggung, paha, kaki dan bagian bawah kaki.

Friday, 5 September 2014

Tiket Menuju Surga

(Resensi Buku: Tiket Menuju Surga, Penerbit Gema Insani Press)


Edisi September 2014


Membaca judul buku ini tentulah membuat yang membacanya menjadi tergelitik untuk mengetahui apa saja tiket surga dan bagaimana memperolehnya. Bagi orang-orang yang beriman, tujuan hidup di dunia ini adalah masuk ke dalam surga-Nya Allah. Sebab disanalah kenikmatan abadi akan diperoleh, sehingga setiap orang beriman wajib mengetahui tiket menuju surga.

Urgensitas buku ini tidak perlu diragukan lagi. Karena demikian terbukanya ruang bagi manusia untuk melakukan kemaksiatan, berupa hiburan-hiburan seksual, semangat kebendaan (materi) yang kebablasan serta runtuhnya benteng keimanan ditengah hiruk-pikuk kehidupan dunia. Sementara itu, tampillah para da’i yang hanya menampilkan keindahan suara dan dilain pihak tokoh agama yang hanya dilirik kekayaannya. Mereka yang diangkat masyarakat sebagai tokoh agama ini pun bekerja keras hanya untuk memperindah rumahnya dan pada akhirnya semuanya dinilai hanya dengan uang. Mereka lupa bahwa kehidupan abadi itu di akhirat kelak.

Thursday, 4 September 2014

Memandikan Mayat Dan Menshalati Korban Tabrakan Atau Kebakaran

Oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin


Tata cara memandikan mayat yang sesuai dengan syari'at yaitu, hendaknya yang memandikan mulai dengan membersihkan kemaluan mayat, kemudian mulai memandikannya, dimulai dengan anggota wudhu. Ia mewudhukannya tetapi tidak memasukkan air ke mulut dan hidung, tetapi cukup membasahi sehelai kain lalu membersihkan hidung dan giginya dengannya, kemudian ia memandikan semua tubuh dengan sidir, dihaluskan lalu dicampur dengan air. Kemudian diaduk dengan tangan sampai muncul buihnya, lalu buihnya diambil dan digunakan untuk membersihkan rambut dan jenggot, lalu anggota badan lainnya dibersihkan dengan sidir yang tersisa karena ia dapat membersihkan dengan baik. Kemudian pada basuhan terakhir hendaknya airnya dicampur dengan kapur barus. Para ulama mengatakan bahwa kapur barus bermanfaat untuk mengeraskan jasad dan mengusir singa.