Drop Down Menu

Saturday, 4 October 2014

Kualitas Rakyat Pemimpin

Oleh: ust. Qosdi Ridwanullah


Pemilu legislatif telah usai. Dan para caleg yang lolos akan segera menduduki predikat wakil rakyat. Kemudian tak berapa lama lagi akan disusul dengan pilpres. Setelah itu, muncullah presiden baru Indonesia.

Namun apakah munculmya presiden baru memberi harapan khususnya bagi kaum muslimin? Apakah akan muncul pemimpin yang berkomitmen untuk melaksanakan Al Qur’an dan As Sunnah? Apakah para anggota legislatif memiliki komitmen untuk membuat aturan yang berdasarkan ajaran islam?

Inilah pertanyaan, pertanyaan yang mendasar bagi kita. Sebab bagi seorang muslim, hidup adalah ibadah. Ibadah yang berarti harus menjalankan ajaran Islam di setiap lini kehidupan. Tetapi ironinya, selama ini dengan silih bergantinya penguasa dan legislatif, belum nampak komitmen bersama untuk merealisasikan Islam sebagai manhaj kehidupan. Padahal, mayoritas mereka beragama Islam.

Jika ternyata penguasa baru beserta dewan baru, ternyata belum komitmen dengan tuntutan agamanya. Lantas apa yang bisa kita lakukan? Paling tidak ada satu hal yang perlu kita kerjakan bersama. Yaitu kita para aktifis Islam perlu lebih menggiatkan dakwah Islam. Perlu adanya gerakan masif secara bersama antar elemen ummat Islam untuk mengislamkan ummat Islam. Artinya bagaimana ummat Islam bener-benar berpegang kepada ajaran agamanya.

Dakwah tauhid inilah sebagai pilar utama yang Rasulullah saw lakukan untuk merombak masyarakat. Dari masyarakat jahiliyah sehingga menjadi masyarakat pengusung bendera tauhid. Dengan dakwah, akhirnya Madinah yang dulu menjadi ajang pertempuran antar suku serta monopoli ribawi komunitas Yahudi, kemudian berubah menjadi basis komunitas Islam. Bahkan menjadi awal terbentuknya negara yang merealisasikan ajaran Islam dalam kehidupan bernegara. Rasulullah sebagai pemimpin Madinah menjadi tauladan yang baik dalam memimpin negara berkhidmat kepada Islam.

Untuk itu, janganlah kita terbuat menghabiskan energi dalam berandai-andai. Tetapi saatnya setiap muslim memiliki tanggung jawab mendakwahkan Islam sesuai kemampuannya. Saatnya kita tinggalkan budaya saling menyalahkan sesama penggiat dakwah. Itu hanya menuai kelemahan dan kegagalan, sebagaimana Allah firmankan:

“Taatlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarkah, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Al Anfal: 46). 

Semoga suatu ketika kerja dakwah kita dengan diiringi do’a, akan menghasilkan buah masyarakat yang komitmen dengan agamanya. Sehingga akan muncul pemimpin baik dari rakyat yang baik. Amin.



*diambil dari Sekitar Kita Majalah Taujih Edisi Mei 2014

No comments:

Post a Comment