Assalamu’alaikum wr wb
Ana pengen bertanya. Dalam sebuah hadits riwayat Imam Muslim
disebutkan bahwa dajjal keluar karena satu amarah yang dia rasakan.
Mohon penjelasan dari ustadz mengenai amarah yang dirasakan oleh dajjal
tersebut yang menyebabkan keluarnya ia.
Terima kasih atas perkenan ustadz dalam menjawab
Waalaikumussalam Wr Wb
Saudara Ahmad yang dimuliakan Allah swt
Telah menceritakan kepada kami Abdu bin Humaid telah menceritakan
kepada kami Rauh bin Ubadah telah menceritakan kepada kami Hisyam dari
Ayyub dari Nafi’ berkata: Ibnu Umar bertemu Ibnu Sha’id disalah satu
jalanan Madinah lalu Ibnu Umar mengucapkan kata-kata yang membuatnya
marah, ia menggelembung hingga memenuhi jalanan, lalu Ibnu Umar
memasuki kediaman Hafshah dan berita itu telah sampai padanya. Hafshah
berkata pada Ibnu Umar: Semoga Allah merahmatimu, apa yang kau inginkan
dari Ibnu Sha’id? Bukankah kau tahu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
Salam pernah bersabda: “Sesungguhnya ia keluar dari kemarahannya.” (HR.
Muslim)
Sedang didalam riwayat Imam Ahmad dari dari Ibnu Umar bahwasanya ia
melihat Ibnu Sha'id berada di salah satu pintu masuk Madinah, kemudian
Ibnu Umar mencelanya, dan ia pun menghinanya, ia pun semakin marah
hingga menutupi jalan. Kemudian Ibnu Umar memukulnya dengan tongkat yang
dibawanya, hingga ia memecahkannya. Lalu Hafshah berkata kepadanya;
“Ada masalah apa engkau dengannya, apa yang membuatmu mencelanya?
Tidakkah engkau mendengar Rasulullah shallaallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda: ‘Bahwasanya Dajjal itu keluar dari kemarahan yang ia lakukan’,
” Affan berkata ketika ia marah, Yunus berkata pada haditsnya; “Apa
yang membuatmu mencelanya.”
Kedua hadits tersebut menjelaskan sebab kemarahan Ibnu Umar adalah
bahwa dirinya melihat Ibnu Sha’id di salah satu jalan (pintu masuk)
Madinah sehingga memukulnya dengan tongkatnya. Setelah itu Ummul
Mu’minin Hafshah mengingatkannya dengan hadits Rasulullah saw bahwa dia
(dajjal) keluar dari kemarahannya.”
Adapun tentang hakikat amarah dajjal apakah disebabkan dirinya dalam
keadaan terikat sangat kuat dan kedua tangannya terikat ke pundaknya
serta antara dua lutut serta kedua mata kakinya terbelenggu dengan besi
ataukah dikarenakan sebab-sebab lainnya? Wallahu A’lam. Yang pasti bahwa
amarah itu menjadi tanda yang dijadikan oleh Allah swt sebagai sebab
keluarnya dajjal, sebagaimana disebutkan didalam hadits-hadits diatas.
Namun demikian terjadi perselisihan dikalangan ulama apakah Ibnu
Sha’id atau kadang disebut dengan Ibnu Shayyad ini adalah dajjal akbar
yang keluar pada akhir zaman atau bukan?
Imam Nawawi menyebutkan pendapat ulama yang mengatakan bahwa Nabi saw
tidaklah turun kepadanya wahyu yang menjelaskan bahwa ia adalah al
masih ad dajjal ataupun yang lainnya. Adapun wahyu yang turun kepadanya
hanya tentang sifat-sifat dajjal saja sementara didalam diri Ibnu
Shayyad ini terdapat bukti-bukti tersebut. Karena itulah Nabi saw tidak
memastikan bahwa ia adalah dajjal atau bukan. Dan karena itu pula beliau
saw berkata kepada Umar, ”Jika memang ia (Ibnu Shayyad) itu adalah
dajjal maka engkau tidak akan bisa membunuhnya. (Shahih Muslim bi
Syarhin Nawawi juz XVIII hal 64)
Al Hafizh Imaduddin bin Katsir berkata : Sebagian ulama berkata bahwa
sebagian sahabat mengira bahwa Ibnu Shayyad itu adalah dajjal akbar
(yang paling besar) yang dijanjikan di akhir zaman padahal tidaklah
demikian. Seungguhnya ia (ibnu Shayyad) adalah dajjal kecil, seperti
yang terdapat dalam potongan hadits Fatimah binti Qais. (baca : Misteri al-assasah di Hadits Dajjal)
Al Baihaqi tentang hadits Fatimah itu mengatakan bahwa dajjal akbar
bukanlah Ibnu Shayyad akan tetapi ia hanyalah salah satu dari dajjal
pendusta yang diinformasikan Rasulullah saw yang akan keluar, dan
kebanyakan dari mereka pun telah keluar. Bisa jadi orang-orang yang
meyakini bahwa dajjal akbar adalah Ibnu Shayyad tidak mendengar kisah
Tamim…. (Aunul Ma’bud juz XI hal 340)
Diantara para sahabat yang mengatakan bahwa Ibnu ash Shayyad adalah
dajjal akbar yang keluar pada akhir zaman adalah Umar bin Khottob dan
anaknya, Abdullah bin Umar bin Khottob. Didalam hadits yang diriwayatkan
oleh Imam Muslim dari Muhammad bin Al Munkadir berkata: Aku pernah
melihat Jabir bin Abdillah bersumpah dengan nama Allah bahwa
sesungguhnya Ibnu Sha`id itu Dajjal. Lalu aku berkata: Apakah kamu
bersumpah dengan nama Allah? Ia menjawab: Sungguh aku pernah mendengar
Umar bersumpah atas hal itu di depan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam
dan beliau tidak mengingkarinya.
Namun pendapat yang paling kuat yang menjadi pendapat kebanyakan para
ulama peneliti adalah bahwa Ibnu Sha’id atau Ibnu Shayyad bukanlah
dajjal akbar yang keluar di akhir zaman. Namun tidak disangsikan bahwa
Ibnu Shayyad ini adalah salah satu dajjal dari dajjal-dajjal pendusta
yang kita diminta oleh Rasulullah agar waspada terhadapnya.
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari dari Abu Hurairah dari Nabi saw, beliau bersabda: “Sebelum datangnya hari kiamat akan muncul sekitar tiga puluh Dajjal pendusta…'”
Wallahu A’lam
Ustadz Sigit Pranowo, Lc
*diambil dari artikel www.eramuslim.com
No comments:
Post a Comment