Drop Down Menu

Saturday, 27 December 2014

Kemarahan yang Membuat Keluarnya Dajjal

Assalamu’alaikum wr wb
 
Ana pengen bertanya. Dalam sebuah hadits riwayat Imam Muslim disebutkan bahwa dajjal keluar karena satu amarah yang dia rasakan. Mohon penjelasan dari ustadz mengenai amarah yang dirasakan oleh dajjal tersebut yang menyebabkan keluarnya ia.

Terima kasih atas perkenan ustadz dalam menjawab
Waalaikumussalam Wr Wb


Saudara Ahmad yang dimuliakan Allah swt

Telah menceritakan kepada kami Abdu bin Humaid telah menceritakan kepada kami Rauh bin Ubadah telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Ayyub dari Nafi’ berkata: Ibnu Umar bertemu Ibnu Sha’id disalah satu jalanan Madinah lalu Ibnu Umar mengucapkan kata-kata yang membuatnya marah, ia menggelembung hingga memenuhi jalanan, lalu Ibnu Umar memasuki kediaman Hafshah dan berita itu telah sampai padanya. Hafshah berkata pada Ibnu Umar: Semoga Allah merahmatimu, apa yang kau inginkan dari Ibnu Sha’id? Bukankah kau tahu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam pernah bersabda: “Sesungguhnya ia keluar dari kemarahannya.” (HR. Muslim)

Sedang didalam riwayat Imam Ahmad dari dari Ibnu Umar bahwasanya ia melihat Ibnu Sha'id berada di salah satu pintu masuk Madinah, kemudian Ibnu Umar mencelanya, dan ia pun menghinanya, ia pun semakin marah hingga menutupi jalan. Kemudian Ibnu Umar memukulnya dengan tongkat yang dibawanya, hingga ia memecahkannya. Lalu Hafshah berkata kepadanya; “Ada masalah apa engkau dengannya, apa yang membuatmu mencelanya? Tidakkah engkau mendengar Rasulullah shallaallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Bahwasanya Dajjal itu keluar dari kemarahan yang ia lakukan’, ” Affan berkata ketika ia marah, Yunus berkata pada haditsnya; “Apa yang membuatmu mencelanya.”

Kedua hadits tersebut menjelaskan sebab kemarahan Ibnu Umar adalah bahwa dirinya melihat Ibnu Sha’id di salah satu jalan (pintu masuk) Madinah sehingga memukulnya dengan tongkatnya. Setelah itu Ummul Mu’minin Hafshah mengingatkannya dengan hadits Rasulullah saw bahwa dia (dajjal) keluar dari kemarahannya.”

Adapun tentang hakikat amarah dajjal apakah disebabkan dirinya dalam keadaan terikat sangat kuat dan kedua tangannya terikat ke pundaknya serta antara dua lutut serta kedua mata kakinya terbelenggu dengan besi ataukah dikarenakan sebab-sebab lainnya? Wallahu A’lam. Yang pasti bahwa amarah itu menjadi tanda yang dijadikan oleh Allah swt sebagai sebab keluarnya dajjal, sebagaimana disebutkan didalam hadits-hadits diatas.

Namun demikian terjadi perselisihan dikalangan ulama apakah Ibnu Sha’id atau kadang disebut dengan Ibnu Shayyad ini adalah dajjal akbar yang keluar pada akhir zaman atau bukan?

Imam Nawawi menyebutkan pendapat ulama yang mengatakan bahwa Nabi saw tidaklah turun kepadanya wahyu yang menjelaskan bahwa ia adalah al masih ad dajjal ataupun yang lainnya. Adapun wahyu yang turun kepadanya hanya tentang sifat-sifat dajjal saja sementara didalam diri Ibnu Shayyad ini terdapat bukti-bukti tersebut. Karena itulah Nabi saw tidak memastikan bahwa ia adalah dajjal atau bukan. Dan karena itu pula beliau saw berkata kepada Umar, ”Jika memang ia (Ibnu Shayyad) itu adalah dajjal maka engkau tidak akan bisa membunuhnya. (Shahih Muslim bi Syarhin Nawawi juz XVIII hal 64)

Al Hafizh Imaduddin bin Katsir berkata : Sebagian ulama berkata bahwa sebagian sahabat mengira bahwa Ibnu Shayyad itu adalah dajjal akbar (yang paling besar) yang dijanjikan di akhir zaman padahal tidaklah demikian. Seungguhnya ia (ibnu Shayyad) adalah dajjal kecil, seperti yang terdapat dalam potongan hadits Fatimah binti Qais. (baca : Misteri al-assasah di Hadits Dajjal)

Al Baihaqi tentang hadits Fatimah itu mengatakan bahwa dajjal akbar bukanlah Ibnu Shayyad akan tetapi ia hanyalah salah satu dari dajjal pendusta yang diinformasikan Rasulullah saw yang akan keluar, dan kebanyakan dari mereka pun telah keluar. Bisa jadi orang-orang yang meyakini bahwa dajjal akbar adalah Ibnu Shayyad tidak mendengar kisah Tamim…. (Aunul Ma’bud juz XI hal 340)

Diantara para sahabat yang mengatakan bahwa Ibnu ash Shayyad adalah dajjal akbar yang keluar pada akhir zaman adalah Umar bin Khottob dan anaknya, Abdullah bin Umar bin Khottob. Didalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Muhammad bin Al Munkadir berkata: Aku pernah melihat Jabir bin Abdillah bersumpah dengan nama Allah bahwa sesungguhnya Ibnu Sha`id itu Dajjal. Lalu aku berkata: Apakah kamu bersumpah dengan nama Allah? Ia menjawab: Sungguh aku pernah mendengar Umar bersumpah atas hal itu di depan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam dan beliau tidak mengingkarinya.

Namun pendapat yang paling kuat yang menjadi pendapat kebanyakan para ulama peneliti adalah bahwa Ibnu Sha’id atau Ibnu Shayyad bukanlah dajjal akbar yang keluar di akhir zaman. Namun tidak disangsikan bahwa Ibnu Shayyad ini adalah salah satu dajjal dari dajjal-dajjal pendusta yang kita diminta oleh Rasulullah agar waspada terhadapnya.

Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari dari Abu Hurairah dari Nabi saw, beliau bersabda: “Sebelum datangnya hari kiamat akan muncul sekitar tiga puluh Dajjal pendusta…'”



Wallahu A’lam
Ustadz Sigit Pranowo, Lc

*diambil dari artikel www.eramuslim.com

No comments:

Post a Comment