Semoga para pembaca tidak berpikir yang ndak-ndak saat
membaca judul di atas. Penulis bukan sedang akan berjualan ‘obat’.
Penulis hanya akan menjelaskan bahwa kesehatan dan kekuatan fisik, juga
kesemangatan hidup, itu bukan hanya dengan usaha fisik belaka. Semisal,
mengkonsumsi makanan bergizi, meminum jamu-jamuan dan berolahraga. Namun
ada faktor lain yang sangat penting, tapi malah justru kerap dilupakan.
Apakah itu?
Antara lain:
“Jika salah seorang kalian tidur, setan akan membuat tiga ikatan di tengkuknya. Setan mengencangkan setiap ikatan (sembari berkata), “Malammu masih panjang…”. Jika dia bangun dan mengingat Allah, maka akan lepas satu ikatan. Bila ia berwudhu maka akan lepas dua ikatan. Dan jika ia shalat maka seluruh ikatan akan lepas. (Buahnya) hari itu dia akan bersemangat dan bersih jiwanya. Jika tidak, maka jiwanya akan kotor dan merasa malas”. HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu.
“Ya Allah aku memohon perlindungan kepada-Mu dari kemalasan dan keburukan masa tua”[1]. HR. Muslim dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu’anhu.
Dalam kitab Mirqâtu al-Mafâtîh karya al-Mulla ‘Ali al-Qary dijelaskan bahwa wirid di atas bisa menghilangkan rasa letih akibat pekerjaan rumah tangga. Karena itulah Nabi shallallahu ‘alaihiwasallam menjadikan wirid tersebut sebagai alternatif pengganti pembantu.
“Jagalah Allah (dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya); niscaya Allah akan menjagamu”. HR. Tirmidzy dan beliau menyatakan hadits ini hasan sahih.
@Pesantren “Tunas Ilmu” Kedungwuluh Purbalingga, 16 Jumadal Ula 1434 / 28 Maret 2013
Antara lain:
1. Berdoa setelah bangun tidur, lalu berwudhu dan menunaikan shalat
Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam menjelaskan,
“يَعْقِدُ
الشَّيْطَانُ عَلَى قَافِيَةِ رَأْسِ أَحَدِكُمْ ثَلاَثَ عُقَدٍ إِذَا
نَامَ، بِكُلِّ عُقْدَةٍ يَضْرِبُ، عَلَيْكَ لَيْلاً طَوِيلاً، فَإِذَا
اسْتَيْقَظَ فَذَكَرَ اللَّهَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ، وَإِذَا تَوَضَّأَ
انْحَلَّتْ عُقْدَتَانِ، فَإِذَا صَلَّى انْحَلَّتِ الْعُقَدُ؛ فَأَصْبَحَ
نَشِيطًا طَيِّبَ النَّفْسِ، وَإِلاَّ أَصْبَحَ خَبِيثَ النَّفْسِ
كَسْلاَنَ”.
“Jika salah seorang kalian tidur, setan akan membuat tiga ikatan di tengkuknya. Setan mengencangkan setiap ikatan (sembari berkata), “Malammu masih panjang…”. Jika dia bangun dan mengingat Allah, maka akan lepas satu ikatan. Bila ia berwudhu maka akan lepas dua ikatan. Dan jika ia shalat maka seluruh ikatan akan lepas. (Buahnya) hari itu dia akan bersemangat dan bersih jiwanya. Jika tidak, maka jiwanya akan kotor dan merasa malas”. HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu.
2. Membaca dzikir pagi dan petang
Di antara bacaannya:
“اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوءِ الْكِبَرِ”.
“Ya Allah aku memohon perlindungan kepada-Mu dari kemalasan dan keburukan masa tua”[1]. HR. Muslim dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu’anhu.
3. Membaca wirid sebelum tidur
Antara lain, wirid yang disebutkan dalam hadits Ali bin Abi Thalib radhiyallahu’anhu. Beliau mengisahkan bahwa Fathimah radhiyallahu’anha datang kepada Nabi shallallahu’alaihi wasallam untuk meminta pembantu. Beliau menjawab, “Maukah engkau kuberitahu tentang sesuatu yang lebih baik untukmu dari itu? Bacalah sebelum tidur tasbih 33 kali, tahmid 33 kali dan takbir 34 kali”. HR. Bukhari dan Muslim.Dalam kitab Mirqâtu al-Mafâtîh karya al-Mulla ‘Ali al-Qary dijelaskan bahwa wirid di atas bisa menghilangkan rasa letih akibat pekerjaan rumah tangga. Karena itulah Nabi shallallahu ‘alaihiwasallam menjadikan wirid tersebut sebagai alternatif pengganti pembantu.
4. Menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu’anhuma, bahwa Nabi shallallahu’alaihiwasallam bersabda,
“اِحْفَظِ اللَّهَ يَحْفَظْكَ”.
“Jagalah Allah (dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya); niscaya Allah akan menjagamu”. HR. Tirmidzy dan beliau menyatakan hadits ini hasan sahih.
@Pesantren “Tunas Ilmu” Kedungwuluh Purbalingga, 16 Jumadal Ula 1434 / 28 Maret 2013
[1] Al-Qadhi ‘Iyadh dalam kitabnya Ikmâl al-Mu’lim menjelaskan bahwa kata الكبر tersebut dalam hadits di atas bisa dibaca dengan al-Kibru (kesombongan), bisa dibaca pula dengan al-Kibaru (masa tua). Menurut beliau bacaan kedua yang lebih kuat.
*diambil dari artikel www.tunasilmu.com
*diambil dari artikel www.tunasilmu.com
No comments:
Post a Comment