Drop Down Menu

Saturday, 28 February 2015

Hadits Saling Menghormati



Rasulullah SAW bersabda; 

“Bukan termasuk dari kami orang yang tidak menghormati yang lebih tua, dan tidak menyayangi yang lebih kecil, serta orang yang tidak memerintah pada kebaikan dan mencegah perbuatan munkar”. (HR. Ahmad)



*diambil dari Buletin Al-Iman (telagainsanberiman@gmail.com)

Bahagia Bukan dengan Asmara

Hasil gambar untuk bahagia bukan dengan asmaraSaya termasuk orang yang sangat tidak percaya kebahagiaan datang bagi para pemuja cinta. Baik yang ‘cinta beruk/monyet, punya pacar, hingga yang berlebihan cinta kepada suami atau istrinya. Mereka sebenarnya tidak bahagia. Sungguh semu dan hanya berpura-pura. Silakan saudara periksa dan renungkan sendiri dengan sejujurnya.

Apakah mungkin kebahagiaan datang dari si cinta monyet, pacar, suami atau istri kita? Tidak. Karena jangankan membahagiakan kita, ia sendiri belum tentu bahagia. Orang yang dicintai mungkin saja menjadi jalan bagi kebahagiaan kita, tetapi tidak mungkin sebagai sumber kebahagiaan.

Friday, 27 February 2015

Mencarikan Wanita Untuk Berzina

Hasil gambar untuk Mencarikan Wanita Untuk Berzina

Pertanyaan

Assalamu’alaikum Wr. Wb,
Saya ingin menanyakan, suatu saat saya disuruh atasan saya melayani kebutuhan rekan bisnis, termasuk mencarikan wanita untuk berzina. (ini permintaan rekan bisnis saya). Apakah saya berdosa karena melancarkan zina? Apa dosa jika orang melancarkan zina? Apa seperti orang berzina?

Konsep Ketuhanan (Bagian Kedua)

Edisi 5 Tahun XXIV – Shafar 1436 H/ Nopember 2014 M


Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kami memberikan kepada mereka istri-istri dan keturunan. Dan tidak ada hak bagi seorang Rasul mendatangkan sesuatu ayat (mukjizat) melainkan dengan izin Allah. Bagi tiap-tiap masa ada Kitab (yang tertentu). Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Umul kitab (Lauhil mahfuz). (QS Ar Ra’ad [13]: 38-39).
Kekeliruan manusia dalam memahami konsep ketuhanan harus diluruskan, karenanya sejumlah ayat diturunkan Allah swt berkenaan dengan konsep ketuhanan yang benar. Karena itu menjadi penting bagi kita untuk mengkajinya.

1. Mukjizat dan Izin Allah.

Para Nabi mendapatkan tantangan dari umatnya. Mukjizat membuat diantara penentang Nabi berbalik menjadi beriman dan pengikut yang setia.

Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Mujahid bahwa orang-orang Quraisy berkata: “Wahai Muhammad, kami lihat kamu tidak berdaya sama sekali, habislah harapan.” Maka Allah swt kemudian menurunkan firman-Nya: Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kami memberikan kepada mereka istri-istri dan keturunan. Dan tidak ada hak bagi seorang Rasul mendatangkan sesuatu ayat (mukjizat) melainkan dengan izin Allah. Bagi tiap-tiap masa ada Kitab (yang tertentu). Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Umul kitab (Lauhil mahfuz). (QS Ar Ra’ad [13]: 38-39).

Dari kisah, pelajaran yang dapat kita ambil adalah; Pertama, mukjizat merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah swt yang ditunjukkan kepada manusia melalui Rasul-Nya. Karenanya hal itu bukan sesuatu yang dimiliki dan bukan keahlian seorang Nabi. Kedua, Allah swt menghapus hukum yang dikehendaki-Nya lalu mengganti dengan hukum lain yang dikehendakinya sesuai dengan kemaslahatan bagi manusia.

Thursday, 26 February 2015

Belajar Dari Tukang Parkir


parkingAlhamdulillâhi wahdah, wash shalalâtu was salâm ‘alâ rasûlillâh.

Dalam kehidupan sehari-hari, tidak sedikit kejadian dan peristiwa di sekeliling kita, yang ternyata mengandung berbagai pelajaran berharga yang bisa dipetik. Namun sayang seribu sayang, banyak orang yang tidak peduli dengan hal itu, dan tetap bersikukuh memilih melêk walang alias melihat namun tidak mengambil pelajaran.


Belajar dari tukang parkir

“Wah, masa kita disuruh belajar dari tukang parkir?! Yang benar saja! Wong latar belakang pendidikan dan kasta kita lebih tinggi koq!” Barangkali inilah komentar sebagian orang.

Ternyata masih banyak orang yang merasa dirinya wah, sehingga enggan untuk berguru atau sekedar mengambil pelajaran dari orang lain! Berhati-hatilah dari virus keangkuhan!

Wednesday, 25 February 2015

Sobat Sejati

sobatAlhamdulillâhi wahdah, wash shalâtu was salâmu ‘alâ man lâ nabiyya ba’dah.

Berebut klaim sobat sejati

“Kriiing… kriiing… kriiing…”, dering hp tidak henti-hentinya berbunyi nyaring di dekat telinga si A. “Uffhg… siapa sich pagi-pagi buta gini nelpon, mana musim dingin lagi!”, keluh si A sambil ngeliat layar hpnya. Ternyata nama si B, sobat karibnya, yang nampak di hpnya. “Ya…”, jawab si A dengan suara serak-serak orang baru bangun tidur. 

Assalamu’alaikum, dah bangun belum? Dah masuk waktu shubuh nich!”, sambung si B membuka pembicaraannya. Sambil ngeliat jam tangannya, si A menjawab, “Oh ya, jazakallah khaira, ente emang sobat sejatiku kawan…”.

“Sstt… ada film baru nich, seru bangeets! Mau gak?” kata si C kepada si D teman akrabnya, ketika ketemu pas istirahat kuliah. “Wah, boleh juga tuh… Film apa? Ane jadi penasaran!”, jawab si D sambil bisik-bisik. “Ntar aja ente liat sendiri, pokoknya seru dech!”, balas si C manas-manasin. “Okelah, ntar ana ke kamar ente ya… Ente bener-benar sobat sejatiku!”, sambut si D menutup obrolan singkat pagi itu.

Dua penggal kisah di atas, para pelakunya sama-sama mengklaim bahwa temannya adalah “sobat sejati”, tapi mana sebenarnya di antara keduanya yang benar-benar sobat sejati? Mungkin tulisan singkat ini bisa sedikit menggambarkan barometer yang tepat untuk menghukumi, siapakah sobat sejati, siapa pula sobat tidak sejati?

Tuesday, 24 February 2015

Memaknai Silaturahmi

jabat-tangan 
Alhamdulillâhi wahdah, wash shalalâtu was salâm ‘alâ rasûlillâh.
  • Makna silaturrahim

Silaturrahmi tersusun dari dua kosa kata Arab; shilah yang berarti menyambung[1] dan rahim yang berarti rahim wanita, dan dipakai bahasa kiasan untuk makna hubungan kerabat.[2] Jadi silaturrahim bermakna: menyambung hubungan dengan kerabat. Dari keterangan ini, bisa disimpulkan bahwa secara bahasa Arab dan istilah syar’i, penggunaan kata silaturrahim untuk makna sembarang pertemuan atau kunjungan dengan orang-orang yang tidak memiliki hubungan kerabat, sebenarnya kurang pas.

Monday, 23 February 2015

Dermawan 100%


helping handSalah satu karakter terpuji yang disukai Islam adalah: kedermawanan dan sifat pemurah. Banyak dalil dan menunjukkan hal tersebut. Di antaranya firman Allah ta’ala,

وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ”.

Artinya: “Barang siapa dihindarkan dari sifat pelit, maka merekalah orang-orang yang beruntung”. QS. At-Taghâbun (64): 16.

Sunday, 22 February 2015

Polemik Arah Kiblat

HARUSKAH BERPOLEMIK MENGENAI ARAH KIBLAT?

  • Prolog

Belakangan ini, polemik mengenai arah kiblat semakin menghangat. Bukan hanya di daerah tertentu, melainkan sudah menjadi isu nasional. Tulisan, ceramah dan diskusi resmi maupun tidak, banyak diadakan untuk membahas masalah ini. Ada yang berbicara berdasarkan ilmu, namun tidak sedikit yang berbicara berdasarkan emosional belaka. Ini berkenaan dengan wacana yang dilontarkan.

Adapun implementasinya di ‘dunia nyata’, ada yang berusaha merubah arah kiblat di masjidnya dengan cara yang bijak dan santun. Tetapi ternyata ada pula yang memilih jalan ‘kekerasan’ dan intimidasi, tanpa memperhatikan kaidah pertimbangan maslahat dan madharat.

Sebenarnya permintaan untuk membahas permasalahan ini telah cukup lama dilontarkan ke penulis. Namun karena satu dan lain hal, terutama kesibukan merintis pesantren dan berdakwah, keinginan tersebut baru bisa terealisasikan sekarang. Semoga tulisan sederhana berikut bisa turut memberikan andil dalam mengurai benang kusut permasalahan ini. Amien…

Saturday, 21 February 2015

Friday, 20 February 2015

Hadits tentang golongan kaum Rasulullah



Rasulullah SAW bersabda:

“Bukan termasuk dari kami orang yang tidak menghormati yang lebih tua, dan tidak menyayangi yang lebih kecil, serta orang yang tidak memerintah pada kebaikan dan mencegah munkar”. (HR Ahmad)

*diambil dari Buletin Al-Iman (telagainsanberiman@gmail.com)

Persahabatan

Hasil gambar untuk persahabatanEdisi 316/ Desember Th. 2014 

Lingkungan dan persahabatan seringkali merisaukan banyak orang tua. Pasalnya, yang paling banyak menjerumuskan anak dan para remaja setelah pendidikan orang tua adalah persahabatan.

Bisa jadi ada anak yang sebenarnya telah mendapatkan pendidikan yang baik dari keluarganya, namun ternyata ia kemudian melakukan tindakan yang tak terduga-duga. Bahkan keluarganya sendiri terperanjat ketika mengetahui anaknya melakukan ini dan itu. Amat disayangkan banyak orang tua yang tak peduli siapa yang menjadi sahabat karib anaknya sehingga akhirnya mereka menyesal dan terluka.

Karena itu, tidak aneh jika masalah persahabatan sudah mendapat perhatian sejak dulu kala. Nabi Musa as sendiri berkata dalam Al-Qur’an, “Wahai Tuhan, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah urusanku lepaskan kekakuan dari lidahku supaya mereka mengerti ucapanku. Berilah aku seorang pembantu dari keluargaku, yaitu Harun saudaraku. Teguhkanlah dengan dia kekuatanku. Jadikan ia sekutu dalam urusanku. Supaya kami banyak bertasbih kepada-Mu dan banyak mengingat-Mu. Engkau Maha Melihat keadaan kami.” (QS Thaha: 25-35).