Drop Down Menu

Saturday 31 January 2015

Ujian Keimanan di Balik Mendoan

Prolog

mendoanMendoan, bukanlah suatu nama yang asing di telinga sebagian kalangan, terutama untuk ‘suku’ yang berbahasa ngapak. Yakni penduduk daerah Barlingmascakeb (Kab. Banjarnegara, Kab. Purbalingga, Kab. Banyumas, Kab. Cilacap dan Kab. Kebumen) di Jawa Tengah.

Tempe Mendoan adalah sejenis masakan tempe yang terbuat dari tempe yang tipis, dan digoreng dengan tepung sehingga rasanya gurih dan renyah.

Kata mendoan dianggap berasal dari bahasa Banyumasan, mendo yang berarti setengah matang atau lembek. Mendoan berarti memasak dengan minyak panas yang banyak dengan cepat sehingga masakan tidak matang benar. Walaupun setelahnya ditiriskan, karena menggorengnya harus terendam dalam minyak, maka minyaknya pun masih banyak terserap di dalam mendoan. Ini barangkali salah satu rahasianya, mengapa gorengan ini terasa begitu gurih.

Saya pribadi sejak kecil suka sekali dengan spesies gorengan yang satu ini, apalagi jika ditemani cabe rawit dan ketupat atau lontong, rasanya maknyuss!

Friday 30 January 2015

Tiga Dimensi Ibadah

Edisi 314 / Nopember Th. 2014


Tiga Dimensi Ibadah  Seharusnya setiap ibadah yang kita lakukan tidak hanya bersifat ritual, seremonial, dan formalitas belaka. Namun dalam kenyataan, ibadah seringkali dilakukan hanya karena kebiasaan dan seremonial saja. Kerapkali ia kehilangan esensi dan substansi. Apa akibatnya? Banyak yang beribadah tetapi tidak memberikan perubahan berarti. Tidaklah Allah memerintahkan kita beribadah kecuali untuk tujuan yang mulia dan untuk maksud yang baik. Paling tidak ada tiga dimensi dalam setiap ibadah mahdah yang kita lakukan:

Dimensi Kepatuhan Kepada Allah swt.


Inilah esensi paling utama dari setiap ibadah yang kita lakukan. Kita beribadah karena kita ingin menunjukkan ketaatan dan kepatuhan kepada-Nya. Ada begitu banyak hal gaib yang mengitari ibadah kita. Misalnya: mengapa kita menyembah Allah dalam bentuk shalat; tidak dalam bentuk yang lain? Mengapa shalat harus dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam? Mengapa subuh dua rakaat, sementara isya empat rakaat? Mengapa puasa disyariatkan di bulan Ramadhan? Mengapa tidak di bulan yang lain? Mengapa ibadah haji tidak boleh di bulan lain? Dan harus di tanah suci? Mengapa kadar zakat sekian? Dan berbagai pertanyaan lain.

Friday 23 January 2015

Keagungan Sedekah

Edisi 313/ November Th. 2014


Banyak sudah yang kita makan. Banyak sudah yang kita pakai. Banyak sudah yang kita nikmati. Pertanyaannya, apakah kita sudah bersedekah? Apakah kita sudah berbagi dengan yang lain lewat rezeki, pakaian, makanan, dan gaji yang kita miliki?!


Wahai manusia, wahai orang-orang kaya, wahai pemilik harta, wahai yang memiliki pendapatan tinggi atau kekayaan berlimpah, apakah engkau ingat kepada saudara-saudaramu? Apakah engkau ingat bahwa ada orang-orang yang lapar dan tidur di atas emperan? Apakah engkau berpikir bahwa banyak orang miskin yang tidak mempunyai meski sekerat roti dan secarik kain?


Nabi saw bersabda, “Demi Allah, tidak beriman orang yang melewatkan harinya dalam kondisi kenyang sementara tetangganya lapar.” Di mana persaudaraan antar sesama manusia itu berada apabila kekuatan iman sudah tidak ada? Engkau dan orang yang berada di hadapanmu entah ia berwarna putih, merah, atau hitam, entah ia pekerja sederhana, orang miskin, orang sakit atau tertindas, sesungguhnya ia saudaramu. Ayahmu dan ayahnya, ibumu dan ibunya adalah Adam dan Hawa. Kalian memiliki nasab yang sama. Kalau begitu dimana persaudaraan kemanusiaan itu berada? Pasalnya, mereka adalah orang yang saling berebut. Nabi saw bersabda, “Siapa yang memiliki kelebihan tunggangan hendaknya memberikan kepada yang tidak mempunyai tunggangan. Siapa yang memiliki kelebihan bekal hendaknya memberikan kepada yang tidak mempunyai bekal.”

Tuesday 20 January 2015

Gotong Royong Berumah Tangga

Antara Naik Bus dan Berumah Tangga

Penulis yakin bahwa para pembaca sekalian pernah menaiki bus. Dan tentu masing-masing memiliki pengalaman yang berbeda. Mungkin ada yang pernah menaiki bus yang dikemudikan oleh supir yang ugal-ugalan, targetnya hanya mengejar setoran, tanpa memperhatikan keselamatan. Tentu saat itu Anda dipaksa untuk sport jantung, sembari tidak lupa untuk membasahi lisan dengan kalimat tahlil, sebagai bentuk persiapan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Namun sebagai penumpang yang baik, tidak cukup hanya itu saja yang dilakukan. Anda perlu menegur sang sopir, supaya Anda-dan juga dia-tidak menjadi korban kecelakaan.

Selain itu tentu ada juga pengalaman indah, saat Anda disopiri oleh pengemudi yang santun dan mahir. Rasanya nikmat sekali perjalanan, hingga penumpang satu bus, termasuk Anda, terkantuk-kantuk. Akibatnya sopirnya pun tertular hawa kantuk. Dalam kondisi nyaman seperti ini pun, jika Anda tidak berperan aktif mengingatkan pak sopir, bisa jadi kenikmatan berkendaraan akan berbalik menjadi malapetaka yang mengerikan.

Begitulah ilustrasi tentang pentingnya kerjasama yang apik antara berbagai pihak yang berkepentingan, untuk meraih sebuah tujuan.

Monday 19 January 2015

Bebas Memilih Pintu Surga

Alhamdulillahi wahdah wash shalâtu was salâmu ‘alâ rasûlillâh.

Siapa di antara kita yang tidak ingin masuk surga? Apalagi jika masuknya bebas dari pintu manapun! Adakah amalan yang bisa mengantarkan kita pada peluang emas tersebut? 

Jawabannya: ada, antara lain:

1. Berakidah yang Benar

Rasulullah shallallahu ’alaihiwasallam bersabda,

“مَنْ قَالَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، وَأَنَّ عِيسَى عَبْدُ اللَّهِ وَابْنُ أَمَتِهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ، وَأَنَّ الْجَنَّةَ حَقٌّ، وَأَنَّ النَّارَ حَقٌّ؛ أَدْخَلَهُ اللَّهُ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةِ شَاءَ”

”Barangsiapa mengucapkan ”Aku bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah selain Allah semata tidak ada sekutu bagi-Nya dan bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Serta Isa adalah hamba Allah dan anak salah satu hamba-Nya. Kalimat-Nya disampaikan kepada Maryam dan ruhnya berasal dari Allah. (Ia juga bersaksi) bahwa surga adalah benar adanya, neraka juga benar adanya; niscaya Allah akan memasukkannya ke surga dari delapan pintunya manapun yang ia kehendaki”. HR. Muslim dari Ubadah bin ash-Shamit radhiyallahu’anhu.

Sunday 18 January 2015

Terjebak Macet di Akhirat




trafficjam_1381716cTerjebak macet, siapa yang mau? Jenuh, gerah, bosan, pengap dan bising, itu sebagian alasannya. Terlebih bila berada di dalam sebuah kendaraan yang tidak layak pakai dan dalam waktu yang lama pula. Pendek kata, “macet” telah menjadi suatu momok yang menakutkan. Segala cara dilakukan, baik oleh pribadi maupun institusi, untuk menghindari atau mengurai kemacetan. Mencari jalur alternatif, menentukan waktu yang tepat untuk bepergian, memilih kendaraan yang nyaman dan full fasilitas guna membunuh kejenuhan bilamana harus terjebak kemacetan, dan sekian banyak usaha lainnya.


Tapi pernahkah kita berpikir, bahwa kemacetan itu bukan hanya terjadi di dunia? Ada kemacetan lain yang jauh lebih mengerikan, yakni di akhirat. Lalu apa pula yang sudah kita persiapkan agar tidak terjebak di dalam kemacetan tersebut?

Saturday 17 January 2015

Menjaga Sholat Berjama’ah

MasjidSangat agung dalam agama lslam. Selain salah satu rukun Islam, shalat merupakan tiang agama. Allah swt telah mewajibkan para hamba-Nya untuk mengerjakannya lima kali dalam sehari-semalam. Begitu penting kedudukan shalat bagi seorang muslim, Allah mewahyukan perintah shalat langsung kepada Rasulullah ` di langit ke tujuh tanpa perantara.

Shalat menjadi kunci seluruh amal manusia. Jika shalat seseorang baik, maka baik pula seluruh amalnya. Namun jika shalatnya rusak maka rusak pula seluruh amalnya.

Namun banyak di antara kita yang masih meremehkan kewajiban agung ini. Ketika shalat menyeru, kita sering menunda-nunda dalam memenuhi panggilannya. Bahkan  tidak jarang kita mengatakan, “Nanti…!! Saya sedang sibuk”.

Friday 16 January 2015

Konsep Ketuhanan (bagian pertama)

Edisi 4 Tahun XXIV – Muharram 1436 H/ Nopember 2014 M

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS Al Baqarah [2]: 186)
Konsep ketuhanan merupakan persoalan paling pokok dalam agama. Banyak agama yang mengalami kerancuan dalam konsep ketuhanan. Karena itu, Islam merupakan agama yang sangat jelas dalam masalah ketuhanan dan ada sejumlah ayat Al Quran yang turun berkaitan dengan masalah ketuhanan, baik karena adanya pertanyaan maupun pelurusan atas kekeliruan manusia. Kajian masalah ini menjadi sangat penting bagi setiap muslim, karenanya tulisan ini disusun untuk kita ambil hikmahnya.

Thursday 15 January 2015

Sok Suci

“Ustadz, sebagai manusia biasa, kadang terlintas di hati bahwa aku adalah orang yang terbaik di antara mereka. Bagaimana cara mengatasinya? Apa yang harus kulakukan? Aku tahu hal itu tidak boleh”.

Begitu bunyi SMS yang penulis terima dari salah satu jamaah pengajian, beberapa waktu yang lalu.

Sebelum penulis bahas solusi penyakit hati tersebut di atas, perlu kiranya dijelaskan duduk permasalahan ini. Sebab mungkin ada juga di antara pembaca yang bertanya-tanya, “Apa salahnya, kita merasa paling baik. Toh kita sudah berusaha untuk memperbaiki diri! Bukankah itu konsekwensi hasil dari sebuah usaha?”.

Wednesday 14 January 2015

Selebriti Langit

Selebriti Langit“Jadilah kalian yang dikenali para penghuni langit namun kalian tidak dikenal para penghuni bumi.”(Abdullah bin Mas’ud ra. dari Ibrahim bin Isa, Shifatush-Shafwah, 1/415)

Ali bin Husain adalah seorang ulama dan imam besar, pemimpinnya para ulama tabi’in. Namun semasa hidupnya dia terkenal bakhil/pelit oleh keluarga dan masyarakatnya. Keluarganya mengira dia hanya menumpuk dirhamnya saja tanpa pernah menyedekahkannya. Namun tatkala Ali Al Husain meninggal dunia, maka terbukalah rahasia-rahasia yang ada pada dirinya.

Tuesday 13 January 2015

Anak Durhaka Pada Orang Tua Atau Orang Tua Durhaka Pada Anak

Tentu tidak ada orang yang berharap memiliki anak durhaka. Setiap insan pasti menginginkan keturunannya menjadi anak salih dan salihah yang berbakti kepada orang tuanya. Namun amat disayangkan, banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa cita-cita mulia tersebut mutlak membutuhkan pengorbanan besar dan perjuangan panjang. Bukan dengan ‘mantra sim salabim’!

Yang perlu diperhatikan bukanlah sekedar kebutuhan duniawi anak. Seperti makanan, pakaian, uang saku, hp, kendaraan dan yang semisal. Namun yang jauh lebih urgen dari itu semua adalah pengajaran dan pendidikan mereka. Berkenaan dengan pendidikan, tugas orang tua tidaklah sekedar memasukkan anaknya ke sekolah. Tetapi ia juga berkewajiban untuk ikut mengarahkan dan memantau perkembangan mereka.

Monday 12 January 2015

Pelebur Dosa

Segala puji bagi Allah ta’ala, shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam.

Di penghujung tahun 2006, ketika penulis naik taksi menuju Masjid Nabawi, sopir taksi yang kebetulan bekerja sebagai satpam di perumahan dokter rumah sakit Su’udi Almani bercerita, “Tadi malam sekitar jam sepuluh, setelah para dokter pulang kerja, sambil menuju ke rumah mereka masing-masing, di jalan mereka saling berbincang-bincang. Di antara perbincangan itu, obrolan antara dua dokter, dokter A berkata kepada dokter B, “Wahai fulan tolong besok segera beritahukan kepada saya hasil tes laboratorium pasien C, saya ingin segera mengetahui jenis penyakit yang ia derita”. Dokter B menjawab, “InsyaAllah dengan senang hati”. Kemudian mereka masuk ke rumah masing-masing.

Lima menit kemudian si satpam tersebut terkejutkan dengan deringan telpon di posnya yang ternyata berasal dari istri dokter A, sambil teriak dan menangis histeris dia mengabarkan bahwa suaminya begitu masuk pintu rumah tiab-tiba ia terjatuh dan langsung menghembuskan nafas terakhirnya!

Padahal beberapa menit yang lalu dia masih berbincang-bincang tentang pasien dia yang sakit, ternyata justru dia yang mendahului pasiennya menghadap Allah ta’ala.

Subhanallah, benarlah apa yang difirmankan Allah ta’ala,

“وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ” (لقمان: 34).

Artinya: “Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. QS. Luqman: 34.

Sunday 11 January 2015

Wabah Asbun

Asal bunyi, atau sering diringkas dengan istilah “asbun”, kerap dianggap sebagai suatu hal yang biasa. Banyak orang terjangkiti virus ini, namun tidak merasa bahwa dirinya sedang menderita sakit. Padahal penyakit yang satu ini efek bahayanya luar biasa. Dampak negatifnya akan terasa bukan hanya di dunia saja, tapi juga akan terbawa hingga ke akhirat.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam menjelaskan,

“إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مَا يَتَبَيَّنُ مَا فِيهَا؛ يَهْوِى بِهَا فِى النَّارِ أَبْعَدَ مَا بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ”.

“Terkadang seorang hamba mengucapkan suatu kalimat tanpa ia perhatikan dampaknya, ternyata mengakibatkan dirinya terjerumus ke dalam neraka sejauh jarak antara timur dan barat”. HR. Bukhari dan Muslim, dengan redaksi Muslim.

Saturday 10 January 2015

Waspadalah, Inilah Tanda-tanda Jika Hati Anda Telah Terpaut dengan Dunia

Ilustrasi - foto;inspirably.com
Islamedia.co -   Waspadalah, Inilah Tanda-tanda Jika Hati Anda Telah Terpaut dengan Dunia:

  1. Anda tidak bersiap siap saat waktu shalat akan tiba.
  2. Anda melalui hari ini tanpa sedikitpun membuka lembaran Al Qur'an lantaran Anda terlalu sibuk.
  3. Anda sangat perhatian dengan omongan orang lain tentang diri Anda.

Friday 9 January 2015

Membingkai Islam Seutuhnya

Edisi Oktober 2014

Resensi Buku
“Islam Idealitas, Islam Realitas”
Karya Prof. Dr. H. Mohammad Baharun
Penerbit: Gema Insani Press
(harga Rp. 44.400,-)
Jika diamalkan secara kaffah, maka Islam akan menjadi Rahmatan Lil ‘Alamin. Islam seutuhnya lebih dari sekedar sebuah agama (religion), tapi ia juga adalah sebuah peradaban (civilization) dan negara (nation). Dengan kata lain, tidak cukup berbicara Islam sebatas ibadah ritual dan keimanan individualistik. Pengamalan nilai-nilai Islam secara total hendaklah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan, dalam berbagai aspek kehidupan, mencakup ilmu pengetahuan dan pendidikan, pembangunan karakter, dan pemberdayaan sosial.

Ketika hijrah ke Madinah, langkah pertama yang dilakukan oleh Rasulullah saw adalah mempersatukan Muhajirin dan Anshar serta menyusun kesepakatan dengan Nasrani dan Yahudi Yatstrib. Piagam Madinah menunjukkan bahwa Islam dan politik bukanlah dua hal yang menyelisih satu sama lain. Politik adalah alat penyelenggaraan kegiatan-kegiatan bernegara untuk mencapai tujuan yang sudah dituntunkan dalam Al Qur’an. Langkah fundamental berikutnya adalah membangun Masjid Nabawi yang berfungsi tidak sekadar sebagai sarana ibadah. Di masjidlah Rasulullah saw menyambung silaturrahim, menyelesaikan persoalan kemasyarakatan, mentransfer ilmu pengetahuan, mendidik umat perihal dunia dan akhirat.

Thursday 8 January 2015

Serakus Serigala

Anda pernah melihat progam wild life? Dalam acara tersebut kita bisa melihat bagaimana serigala memangsa buruannya, mencengkram, menerkam, menggigit, merobek, mengunyah dan kemudian menelannya. Saling tarik antara satu serigala dengan serigala lainnya menjadi hal yang biasa. Sebab masing-masing ingin mendapatkan makanan yang paling banyak.

Itulah sedikit gambaran tentang kerakusan serigala, yang mungkin akan dianggap wajar karena ia tidak memiliki hati dan otak. Namun bagaimana halnya bila kerakusan itu muncul dari makhluk yang berhati dan berotak? Bahkan ia lebih rakus dari serigala! Siapakah dia? Tidak lain dan tidak bukan adalah manusia!