Drop Down Menu

Sunday, 19 July 2015

ANAK DAN KREATIVITAS*

anak dan kreativitasSemua orang tua pasti berharap anaknya tumbuh menjadi anak yang kreatif dan berkarakter.  Anak kreatif tidak muncul begitu saja. Tetapi diperlukan cara dan pola mendidik yang baik kepada anak.

Setiap anak memiliki bakat dan kemampuan sejak ia dilahirkan.  Bakat dan kemampuan tersebut bisa muncul apabila ia senantiasa digali ataupun dirangsang.  Begitu pula dengan daya kreativitas anak.  Daya kreativitas anak bisa dioptimalkan dengan memberikan pengasuhan yang tepat dan terarah.

Lalu bagaimanakah cara mendidik anak agar anak menjadi anak yang kreatif?  Berikut ini adalah cara dan tips sederhana dalam membentuk karakter anak kreatif.

  1. Membudayakan anak dengan tantangan

Tantangan merupakan sarana untuk memaksimalkan potensi otak.  Banyak hal yang bisa kita lakukan agar anak terbiasa dengan tantangan.  Sebagai contoh misalnya ketika kita memberikan mainan balok kepada anak.  Maka kita bisa memberikan tantangan kepada anak untuk membuat suatu bentuk dengan balok tersebut.  Bisa bentuk rumah, piramida dan bentuk-bentuk lainnya.  Lalu kita evaluasi hasilnya. Apakah anak mampu untuk menyelesaikan tantangan yang kita berikan atau tidak.
  1. Membiasakan anak untuk mandiri

Banyak hal sederhana yang bisa anak lakukan.  Jangan membiasakan anak diperlakukan manja hingga hal-hal sepele pun harus diladeni oleh orang tua.  Misalnya ketika memakai baju, memakai sepatu sendiri dan hal lainnya.  Biarkan anak untuk menyelesaikan pekerjaan sederhananya; sehingga ia terangsang untuk mandiri lalu bisa memancing daya kreativitasnya.
  1. Memberi kebebasan terarah kepada anak

Memberikan kebebasan ini bukan berarti anak dibiarkan begitu saja melakukan hal-hal yang disukainya.  Akan tetapi orang tua harus tetap mengawasi apa yang dilakukan anak.  Tapi perlu diingat pula bahwa orang tua juga tidak memberikan pengekangan berlebihan kepada anak.  Sebagai contoh misalnya ketika anak menginginkan bermain pasir.  Bermain pasir bisa juga membahayakan anak, seperti mata terkena pasir.  Tapi apakah terus melarang anak bermain pasir?  Tentu tidak, berikan anak kesempatan untuk bermain dan pastikan bahwa kita juga memberikan pengawasan agar ia tetap aman ketika bermain.
  1. Menjauhkan anak dari perasaan negatif

Perasaan negatif misalnya penakut, rendah diri, minder dan merasa tertekan.  Pada dasarnya anak memiliki sifat positif. Namun karena lingkungannya, anak bisa menjadi anak yang perpikiran negatif seperti contoh di atas.  Oleh karena itu, hindari perilaku yang bisa membuat anak takut. Misalnya menakut-nakuti anak, memarahi anak tanpa alasan ataupun terlalu sering membentak anak.
  1. Mendorong anak berpikir positif

Banyak hal positif yang harus didorong. Misalnya kejujuran, rasa tanggung jawab, disiplin maupun semangat tinggi.  Hal-hal positif ini harus orang tua ajarkan dengan cara memberikan contoh dalam keseharian.  Karena anak merupakan peniru jitu yang akan menduplikat apa yang dilakukan orang tuanya.  Banyak hal-hal positif yang bisa kita contohkan meskipun hal tersebut merupakan perilaku sepele.
  1. Memuji anak

Sering kali yang dilalaikan para orang tua adalah memberikan pujian kepada anak.  Sedikit sekali orang tua yang memberikan penghargaan kepada anak ketika anak melakukan hal-hal positif.  Terutama ketika anak melakukan perbuatan positif dalam hal yang terlihat sepele.  Pujian ini sangat berarti bagi anak karena merupakan salah satu perhatian orang tua kepada anak.  Kalau anak merasa tidak diperhatikan, bagaimana mungkin anak akan bisa tumbuh menjadi anak yang kreatif?!

@ Pesantren “Tunas Ilmu” Kedungwuluh Purbalingga, 5 Ramadhan 1436 / 22 Juni 2015

* Diringkas oleh Abdullah Zaen dari http://www.al-maghribicendekia.com/2013/05/cara-mendidik-karakter-anak-kreatif.html.

No comments:

Post a Comment