Oleh: Syaikh Sa’id Ramadhan Al-Buthy rahimahullah
Di dalam buku sejarah dan sirah nabawiyyah telah ditegaskan
bahwa Rasulullah saw mengalami berbagai macam kesulitan dalam menjalankan tugas
dakwah di jalan Allah swt. Sebagaimana yang terdapat dalam hadits yang shahih
bahwa kaum musyrikin pernah mengambil kotoran unta lalu dilemparkan ke kepala
beliau saat berada dalam kondisi sujud. Beliau juga pernah diusir dari Thaif
disertai dengan lemparan batu yang dilakukan oleh para pemuda kota Thaif.
Beliau disakiti baik dengan sikap maupun ucapan.
Apa hikmah dibalik semua ini?
Apakah ini sesuai dengan kedudukan beliau yang merupakan hamba yang paling
dicintai oleh Allah? Bukankah ini bertentangan dengan firman Allah, “Allah swt
pasti akan memberikan karunia-Nya kepadamu hingga engkau merasa ridha.”serta
firman Allah yang lainnya, “Allah akan melindungimu dari gangguan manusia.”
Bukankah rasa cinta “mengharuskan-Nya” untuk menjaga beliau dari berbagai
gangguan dan kesulitan serta memberikan berbagai kemudahan untuk mencapai
kebahagiaan? Lantas mengapa Allah mengujinya, padahal ia sedang berdakwah untuk
membela agama dan syari’at-Nya?