Edisi 10 Tahun XXIV – Rabi’ul Awal 1436 H/ Januari 2015 M
Apabila ditiup sangkakala, maka waktu itu adalah waktu (datangnya) hari yang sulit, bagi orang-orang kafir lagi tidak mudah. (lihat QS Al Muddatstsir [74]: 8 – 10).
Pasti ada makna penting dibalik
sebuah nama, termasuk nama-nama hari kiamat yang disebutkan ileh Allah swt dan
rasul-Nya di dalam Al Quran maupun hadits. Karena itu, menjadi penting bagi
kita untuk memahami apa saja nama-nama hari kiamat untuk selanjutnya kita ambil
hikmahnya. Selain tulisan terdahulu sudah menjelaskan secara singkat, masih ada
beberapa poin dalam tulisan ini.
7. Yaumu Addin
Ad Din adalah pembalasan,
perhitungan dan ketaatan. Hari kiamat disebut yaumu ad ddin karena memang amal manusia dibalas dan dihitung,
bahkan manusia saat itu amat taat kepada Allah swt atas segala keputusan-Nya,
enak maupun tidak. Allah swt dikatakan sebagai raja pada hari itu, tidak ada
raja-raja kecil yang banyak di dunia ini, Allah swt berfirman: Yang menguasai hari pembalasan (QS Al
Fatihah [1]: 4).
Pada hari kiamat, jangankan
menentang Allah, berbicarapun atas seizin-Nya, termasuk malaikat, Allah swt
berfirman: Pada hari, ketika ruh dan para
malaikat berdiri bershaf-shaf, mereka tidak berkata-kata kecuali siapa yang
telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah; dan ia mengucapkan
kata yang benar. (QS An Nabaa’ [78]: 38).
Diantara suasana pada hari kiamat
adalah sedemikian mencekam sehingga yang terdengar hanya bisikan saja, Allah
swt berfirman: Pada hari itu manusia
mengikuti (menuju kepada suara) penyeru dengan tidak berbelok-belok; dan
merendahlah semua suara kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu tidak
mendengar kecuali bisikan saja. (QS Thaha [20]: 108).
8. Yaum At Taghabun
At Taghabun itu dari kata Ghubn
yang berarti menual sesuatu dengan harga yang kurang dari harga yang
semsetinya. Ini merupakan suatu kerugian. Karena itu, pada hari kiamat semua
pihak merasakan kekurangan-kekurangannya. Yang baik merasa rugi karena kenapa
dalam hidup tidak memperbanyak kebaikan dan orang yang buruk apalagi, kenapa
tidak meninggalkan keburukan. Meskipun demikian, bila kita beriman dan beramal
shaleh, kesalahan dihapus dan surga akan kita masuki, Allah swt berfirman: (Ingatlah) hari (yang diwaktu itu) Allah
mengumpulkan kamu pada hari pengumpulan (untuk dihisab), itulah hari (waktu
itu) ditampakkan kesalahan-kesalahan. Dan barang siapa yang beriman kepada
Allah dan mengerjakan amal saleh niscaya Allah akan menghapus
kesalahan-kesalahannya dan memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah
keberuntungan yang besar. (QS At Taghabun [64]: 9).
Merasa rugi hingga timbul
penyesalan ternyata tidak hanya pada saat kiamat besar, pada saat kiamat kecul
atau kematianpun manusia sudah merasa rugi, Rasulullah saw bersabda:
“Tidak ada seorangpun yang meninggal duni kecuali dia merasa menyesal.”
Para sahabat bertanya; “apa penyesalannya wahai Rasulullah?.” Beliau menjawan:
“Jika orang baik dia menyesal kenapa tidak menambah (kebaikannya) dan jika
orang jahat dia menyesal kenapa tidak melepaskannya (kejahatannya). (HR.
Tirmidzi dari Abu Hurairah ra).
9. Yaum ‘asiir
Yaum ‘asiir adalah hari yang serba sulit, dari kata ‘usr yang
menggambarkan kesulitan yang besar. Hari kiamat adalah hari yang amat sulit
untuk dihadapi dan dijalani manusia, apalagi bagi orang-orang kafir, Allah swt
berfirman: Apabila ditiup sangkakala,
maka waktu itu adalah waktu (datangnya) hari yang sulit, bagi orang-orang kafir
lagi tidak mudah (lihat QS Al Muddatstsir [74]: 8 – 10).
Bila baru terjadi kiamat saja
sudah sangat sulit bagi orang yang kafir dan tidak taat kepada Allah swt,
apalagi bila sudah divonis masuk neraka, karenanya betapa tidak sanggupnya
mereka berada di dalamnya, sehingga mereka minta kepada Allah swt aga
dikembalikan ke dunia meskipun hanya sebentar, ini diceritakan Allah swt dalam
firman-Nya: Dan berikanlah peringatan
kepada manusia terhadap hari (yang pada waktu itu) datang azab kepada mereka,
maka berkatalah orang-orang yang lalim: “Ya Tuhan kami, beri tangguhlah kami
(kembalikan kami ke dunia) walaupun dalam waktu yang sedikit, niscaya kami akan
mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti rasul-rasul. (kepada mereka
dikatakan): “Bukankah kamu telah bersumpah dahulu (di dunia) bahwa sekali-kali
kamu tidak akan binasa?”. (QS Ibrahim [14]: 44).
Meskipun demikian, bagi orang
yang beriman, segala bentuk kebaikan yang didasari oleh iman kepada Allah swt
akan memberikan kemudahan pada hari itu, misalnya Allah swt memberikan
perlindungan atau naungan dari begitu panasnya sinar matahari bagi orang yang
di dunia adil dalam memimpin, memiliki ikatan batin dalam memakmurkan masjid,
ikhlas dalam bersedekah dan sebagainya.
Dengan memahami masalah ini, kita
semakin termotivasi menggunakan kesempatan hidup untuk memperbanyak melakukan
kebaikan yang didasari oleh iman.
10. Yaum at Tanad
Yaum at tanad artinya hari panggil-memanggil. Hari kiamat disebut
demikian karena setiap orang mengalami kesulitan dan penderitaan, sehingga
manusia akan saling panggil memanggil orang lain untuk mendapatkan pertolongan,
tapi tidak ada orang yang menghiraukannya. Semua orang menjadi nafsi-nafsi
(sendiri-sendiri) dalam mengurus dirinya. Karena itu, sejak dahulu, para Nabi
sebelum Nabi Muhammad saw telah memperingatkan umatnya sebagaimana diceritakan
oleh Allah swt dalam firman-Nya: “Hai
kaumku, sesungguhnya aku khawatir terhadapmu akan siksaan hari
panggil-memanggil, (yaitu) hari (ketika) kamu (lari) berpaling ke belakang,
tidak ada bagimu seorang pun yang menyelamatkan kamu dari (azab) Allah, dan
siapa yang disesatkan Allah, niscaya tidak ada baginya seorang pun yang akan
memberi petunjuk. (QS Al Mukmin [40]: 32-33).
Terhadap manusia dan syaitan yang
waktu di dunia kita ikuti, merekapun menyatakan tidak bisa menolong manusia
sebagai bentuk pertanggungjwabannya karena telah menyesatkan kita. Jangan
menolong orang lain, menolong dirinya sendiri saja sudah tidak mampu. Ini
merupakan sesuatu yang amat menyakitkan perasaan, karena di dunia mereka
berjanji yang indah bila kita mengikutinya, tapi ternyata mereka sendiri mengakui
tidak bisa memberikan pertolongan apa-apa. Allah swt menceritakan masalah ini
dalam firman-Nya: Dan mereka semuanya (di
padang Mahsyar) akan berkumpul menghadapa ke hadirat Allah, lalu berkatalah
orang-orang yang lemah kepada orang-orang yang sombong: “Sesungguhnya kami
dahulu adalah pengikut-pengikutmu, maka dapatkan kamu menghindarkan daripada
kami azab Allah (walaupun) sedikit saja? Mereka menjawab: “Seandanya Allah
memberi petunjuk kepada kami, niscaya kami dapat memberi petunjuk kepadamu.
Sama saja bagi kita, apakah kita mengeluh ataukah bersabar. Sekali-kali kita
tidak mempunyai tempat untuk melarikan diri”. Dan berkatalah syaitan tatkala
perkara (hisab) telah diselesaikan: “Sesungguhnya Allah telan menjanjikan
kepadamu janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku
menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan
(sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu
janganlah kamu mencerca aku, akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku
sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamu pun sekali-kali tidak dapat
menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku
(dengan Allah) sejak dahulu”. Sesungguhnya orang-orang yang lalim itu mendapat
siksaan yang pedih. (QS Ibrahim [14]: 21-22).
Pertolongan hari itu hanya dari
Allah swt, karenanya perlu kita ketahui siapa saja yang ditolong oleh Allah
swt, sesuatu yang amat kita butuhkan. Bagi orang yang beriman, jangankan di
akhirat, di dunia ini sudah mendapatkan pertolongan dari Allah swt sebagaimana
firman-Nya: Dan sesungguhnya Kami telah
mengutus sebelum kamu beberapa orang Rasul kepada kaumnya, mereka datang
kepadanya dengan membawa keterangan-keterangan (yang cukup), lalu Kami
melakukan pembalasan terhadap orang-orang yang berdosa. Dan Kami selalu
berkewajiban menolong orang-orang yang beriman (QS Ar Rum [30]: 47).
Dengan demikian, iman dan amal
shaleh, rahmat dan ridha Allah swt yang membuat kita tidak khawatir akan adanya
hari akhirat, maka kita menjadi amat merindukan dan ingin segera berjumpa
dengan-Nya.
Drs. H. Ahmad Yani
Email: ayani_ku@yahoo.co.id
HP/WhatsApp: 08129021953 Instagram: ahmadyani47
Pin BB: 275d0bb3/7cd9c56a
Twitter: @H_AhmadYani
Facebook: Ust Ahmad Yani Dua
*diambil dari Buletin Khairu Ummah
No comments:
Post a Comment