Alhamdulillâhi wahdah wash shalâtu was salâmu ‘alâ rasûlillâh…
Mitos Seputar Bulan Muharram
Sudah menjadi ‘keyakinan’ bagi sebagian masyarakat Indonesia–Jawa
khususnya– bahwa bulan Muharram -atau bulan Suro dalam istilah Jawa-
adalah bulan keramat. Pada tanggal-tanggal tertentu mereka menghentikan
aktivitas–aktivitas yang bersifat hajatan besar, menghindari perjalanan
jauh, sebab hari itu mereka anggap sebagai hari naas atau sial.
Bulan itu juga mereka takuti bagi pasangan yang hendak merencanakan
pernikahan. Oleh karenanya mereka sangat menghindarinya dan memilih
pernikahan dilaksanakan pada bulan-bulan lain. Pasalnya, -menurut klaim
mereka- pernikahan yang dilangsungkan pada bulan Muharram kerap
mendatangkan sial bagi pasangan, seperti perceraian, kematian, tidak
harmonis, dililit utang, dsb. Budaya ini sudah mengakar sebagai warisan
nenek moyang kita. Kami tidak tahu secara pasti ini dari mana sumbernya,
tetapi mungkin saja sebagai pengaruh asimilasi budaya Hindu dan Islam
yang ketika berbaur memunculkan isme baru yaitu paham kejawen.